Minggu, 09 Februari 2014

Kisah Nyata Yang Dijadikan Film Horor

Film merupakan salah satu dari sekian banyak media hiburan yang banyak disukai orang-orang di seluruh dunia. Salah satu genre film yang diminati adalah horor, banyak sutradara film horor yang terinspirasi membuat film dari cerita rakyat,dongeng masa lalu dan yang paling unik adalah film horor tersebut terilhami dari kisah nyata yang benar- benar terjadi, bahkan penjualan film tersebut terbilang sukses. Berikut uniknya.com merangkum  film horor yang berdasarkan kisah nyata:


1. The Amityville Horror

Sejauh ini, The mityville merupakan film horor terseram yang di ambil dari sebuah kisah nyata. Bermula dari seorang pemuda yang rentan terhadap penyalah gunaan narkoba Ronald deFeo jr (alias "Buth") yang membantai seluruh anggota keluarganya pada suatu malam 14 November 1974 dengan mengunakan senjata api, disaat anggota keluarganya tertidur, pertama ia menembaki ayah dan ibunya yang sedang tidur di kamar mereka, diteruskan dengan membunuh saudaranya yang lebih muda. Menurut polisi, deFeo membunuh seluruh anggota keluarganya untuk mendapatkan sejumlah uang, tetapi banyak isu-isu yang berdar bahwa Defeo melakukan pembunuhan keji itu dikarenakan dia mendengar bisikan-bisikan gaib dari arwah yang ada di rumah tersebut.

Beberapa tahun kejadian setelah kejadian tersebut rumah yang menjadi peristiwa pembantaian keluarga itu didiami oleh keluarga Lutz. Mereka menemukan sebuah ruangan rahasia yang diyakini menyimpan sebuah misteri dari kejadian pembunuhan keluarga DeFeo dan tak lama setelah itu keluarga Fatz melarikan diri dari rumah tersebut tanpa alasan yang tak jelas.

2. The Exorcism Of Emily Rose

The Exorcism Of Emily Rose merupakan salah satu film horor yang terbilang sangat sukses dari sisi penjualannya. Film ini terpengaruh dari kisah seorang gadis remaja Annelise Michel, yang sebelumnya adalah gadis remaja biasa. Kejadian aneh dimulai ketika usianya 17 tahun pada 1968 ia kejang-kejang dan mengalami serangan epilepsi pertamanya pada 1969, pada saat itulah Annelise mulai berhalusinasi tentang setan ketika ia sedang berdoa. Pada tahun 1975, dia ditetapkan menderita depresi dan hingga sering sekali melukai dirinya sendiri sampai beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri.

Seseorang yang pertama mendiagnosis bahwa Annelisse mengalami kerasukan adalah seorang perempuan tua yang menemaninya saat ia berziarah. Dia melihat Anneliese berjalan menghindar melewati gambar tertentu dari Yesus, dan ketika ia menolak untuk minum air yang berasal dari mata air suci. Kemudian seorang pengusir setan dari kota terdekat memeriksa Anneliese dan menyimpulkan bahwa ia dirasuki. Setelah pengobatan medis yang selalu gagal, akhirnya ritual eksorsisme dipilih yang dilakukan oleh seorang Uskup. Pada saat itu Annelise mulai melukai dirinya sendiri dan menolak untuk makan.

Anneliese melakukan sejumlah tindakan yang sangat aneh. Ia menjilat urinnya sendiri dari lantai. Dia memakan lalat, laba-laba, dan batubara. Dia menggigit kepala burung mati. Annelise pernah merangkak di bawah meja dan menggonggong seperti anjing selama dua hari. Ia sering mendengar teriakan melalui dinding selama berjam-jam. Merobek pakaian dan kencing di lantai. hingga mengakibatkan tubuh dan wajahnya terlihat mengerikan, orang di sekitarnya hampir tidak mengenalinya. Annelise meninggal pada tahun 1 juni 1976 yang diakibatkan karena dehidrasi dan malnutrisi, dan hampir selama satu tahun menderita semi kelaparan ketika ritual exorcism dilakukan.

3. The Entitiy
http://anehdidunia.com

Film ini mengambil cerita dari seorang ibu rumah tangga bernama Dorris Bither yang tinggal bersama putra remaja dan kedua putrinya. Ia sering sekali mengalami kejadian seperti halusinasi dan gangguan fisik. Brian Harris, putra remaja Bither mengatakan sering mendengar ibunya ditampar, dipukuli hingga dilempar didalam kamar, ia juga pernah melihat luka memar pada paha ibunya, yang menurut Bither karena malam sebelumnya ia diperkosa oleh setan.

Film ini terinpirasi oleh seorang ibu, Carmen Reed, yang diwawancarai CNN tentang cerita seram yang dialaminya. Bermula pada 1980 saat Reed beserta keluarganya menempati sebuah rumah kolonial lama di Southington, Connecticut, agar dekat dengan rumah sakit dimana dia dan anak 13 tahunnya itu menerima pengobatan kanker. Segera setelah itu, dua keponakannya bergabung dengan mereka di rumah yang mereka tau pernah menjadi rumah duka. Tidak lama sebelum anaknya yang mulai bercerita tentang suara-suara yang didengarnya, termasuk salah satu "pria jangkung, kurus dengan panjang rambut hitam pekat" yang sering dilihatnya setiap malam.

Pernah ia juga membawa anaknya ke psikiater dan mendapati anaknya semakin gelap dan gelap pada setiap harinya. Hingga akhirnya dia membawa anaknya ke rumah sakit jiwa

4. An American Hunting
http://anehdidunia.com

Ini adalah film horor modern yang mengambil cerita dari masa lampau. Bermula ketika Yohanes Bell mangambil paksa tanah milik Kate Batts, yang dikenal memiliki ilmu sihir. Dan setelah insiden itu, Bell dan putrinya sering mengalami kejadian supranatural, dan yang terparah ia melihat putrinya penuh luka dan putrinya mengaku telah diperkosa oleh mahluk tak berwujud. Pada tahun 1886, seorang sejarawan pernah menulis tentang penyihir batts ini yang sangat terkenal pada masa kepresidanan Andrwe Jackson. Disinyalir, keberadaan keluarga Bell memang ada.

5. Audrey Rose 1977
http://anehdidunia.com

Ini adalah salah satu film horor berdasarkan cerita hantu didasarkan pada peristiwa yang diduga benar. Film menceritakan seorang gadis bernama Ivy dan keluarganya yang sedang diteror oleh seorang pria misterius yang percaya bahwa Ivy adalah reinkarnasi dari putrinya, Audrey Rose, yang meninggal dalam kecelakaan mobil yang berapi-api hanya beberapa menit sebelum Ivy lahir (setelah sebelumnya mendapatkan jawaban sama dari dua paranormal). Apa yang berikut adalah serangkaian kejadian aneh (beberapa sangat mirip dengan yang di 'The Exorcist'), termasuk Ivy mengalami mimpi buruk yang mengerikan dan membakar tangannya di jendela.

Lagu Protes Paling Berpengaruh Di Dunia

Lagu protes yang diciptakan oleh musisi adalah semata mata untuk menunjukan rasa protes mereka terhadap keadaan yang mereka anggap tidak benar. berbagai genre musik tidak mengurungkan niat mereka untuk membuat lagu protes dan terbukti berhasil. Sahabat anehdidunia.com dikutip dari majalah politik di london New Stateman, Berikut ini adalah lagu lagu protes paling terkenal di dunia.


lagu protes paling terkenal di dunia

Imagine (John Lennon)
Lagu ‘Imagine’ ditulis dan dinyanyikan oleh musisi progressif  John Lennon, pada tahun 1971. Kabarnya, lagu ini terinspirasi oleh puisi-puisi Yoko Ono di buku “Grapefruit” di tahun 1964. Lagu Imagine mewakili mimpi John Lennon mengenai masa depan yang dicita-citakan: sebuah dunia tanpa negara, tanpa agama, dan tanpa kepemilikan, dan tanpa keserakahan dan kelaparan.

Sebagian orang menuding itu mimpi atau utopia. Tapi, John Lennon bilang, “you may say I’m a dreamer, but I’m not the only one/ I hope some day you’ll join us/ And the world will be as one. Lennon sendiri pernah berkelakar, “bayangkan, tidak ada agama, tidak ada negara, tidak ada politik, ini hampir mirip dengan Manifesto Komunis, meskipun meskipun aku tidak terlalu Komunis dan saya tidak tergabung dalam gerakan apapun.”

Obsesi Lennon itu tidak terlepas dari ketidakpuasannya terhadap keadaan. Di tahun 1960-an hingga 1970-an, John Lennon bersama The Beatles aktif dalam gerakan anti-perang, terutama menentang perang Vietnam.

God Save the Queen (The Sex Pistol)
Ini adalah lagu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh grup band Punk Rock, Sex Pistol. Lagu ini masuk album Never Mind the Bollocks, Here’s the Sex Pistols, yang diluncurkan tahun 1977.

Lagu ini menentang monarki yang berkuasa di Inggris. Saat itu Inggris dibawah kekuasaan Ratu Elizabeth II. Judul lagu “God Save the Queen” diambil dari lagu kebangsaan Inggris. God Save the Queen punya lirik yang sangat pedas: God save the queen/ She ain’t no human being/ There is no future/ In England’s dreaming. Majalah musik Rolling Stone menempatkan ‘God Save The Queen” dalam daftar 500 lagu terbaik sepanjang masa.

This Land is Your Land (Woody Guthrie)
Banyak  menyebut lagu ‘This Land is Your Land’ sebagai lagu kebangsaan kedua Amerika Serikat. Yang Lain bilang, ini lagu versi tandingan kaum marxis terhadap lagu ‘God Bless America’.

Lagu ini diciptakan dan dinyanyikan oleh Woody Guthrie. Guthrie menulis lagu ini di tahun 1940 dan merekamnya tahun 1944. Kabarnya, Guthrie menulis lagu ini karena jengkel dengan lagu ‘God Bless America’-nya Irving Berlin, yang tak henti-hentinya diputar di radio.

Lagu ini merupakan refleksi Guthrie setelah melakukan perjalanan panjang dari barat ke pantai timur Amerika. Di perjalanan itu ia bertemu dengan gelandangan, pekerja migran yang terlunta-lunta, dan petani yang tertekan oleh depresi ekonomi.

Lirik lagu ini mengalami beberapa kali pengubahan. Sekarang lagu ini menjadi lagu kebangsaannya gerakan rakyat di Amerika. Hampir setiap aksi protes menyanyikan lagu ini. Termasuk saat aksi yang digelar oleh Gerakan ‘Occupy Wall Street’. Sekarang lagu ini banyak dinyanyikan oleh Pete Seeger, Bruce Springsteen, Tom Morello, dan lain-lain.

Free Nelson Mandela (The Special AKA)
Lagu ‘Free Nelson Mandela’ pertama kali dirilis tahun 1984 sebagai bentuk protes atas penangkapan dan pemenjaraan terhadap aktivis pembebasan Afrika Selatan, Nelson Mandela. Lagu ini pertama kali dinyanyikan oleh band asal Coventry, Inggris, yakni The Special AKA. Lagu ini pernah menempati urutan ke-9 tangga lagu di Inggris dan sangat populer di Afrika.

Penulis lagu ini, Jerry Dammers, tidak begitu yakin lagi akan melahirkan pengaruh kuat dan terkenal. Pada kenyataannya, lagu ini sangat terkenal ke penjuru dunia. Bahkan, lagu ini selalu dinyanyikan saat pawai atau aksi massa ANC (Kongres Nasional Afrika).

The Times they are a-Changing (Bob Dylan)
The Times They Are a-Changin adalah lagu yang sekaligus menjadi judul album karya Bob Dylan yang muncul di tahun 1964. Ini adalah salah satu lagu protes paling terkenal yang ditulis Bob Dylan.

Lagu ini juga menjadi salah satu pembakar spirit perlawanan dan protes sosial di tahun 1960-an. “Ini jelas sebuah lagu yang punya tujuan,” katanya. “Gerakan hak-hak sipil dan gerakan musik kerakyatan akan sangat dekat untuk sementara dan beraliansi saat itu.

Pada tahun 1960, Bob Dylan merupakan salah satu dari sekian penyanyi yang menjadi icon musik protes. Lagu-lagunya langsung menohok isu-isu politik, seperti hak-hak sipil warga kulit hitam Amerika, anti-perang, anti-militerisme, dan lain-lain.

Strage Fluit (Billie Holiday)
“Strange Fruit” adalah satu lagu terkenal yang dinyanyikan oleh Billie Holiday, seorang penyanyi jazz Amerika terkemuka. Lagu ini mulai dibuat dan direkam tahun 1939. Lagu ini diambil dari pusisi Abel Meeropol, seorang Yahudi yang menjadi aktivis Partai Komunis.

Lagu ini memprotes praktek ‘hukuman gantung’ yang berlangsung di Amerika Selatan. Sebagian besar yang digantung adalah kaum budak atau keturunan Afro-Amerika. Tercatat, sedikitnya 3,446 kulit hitam dan 1297 kulit putih dihukum gantung sejak 1882 hingga 1968.

Lagu ini cukup populer dan masuk daftar 20 lagu terbaik sepanjang masa. Lagu ini sekaligus melambungkan nama Billie Holiday dengan suaranya yang luar biasa untuk terus dikenang dalam sejarah lagu politis di dunia.

La Marseillaise (Claude De Lisle)
La Marseillaise adalah salah satu lagu patriotik di saat meletusnya Revolusi Perancis. Lagu ini ditulis oleh komposer Perancis yang juga bekerja sebagai tentara, Claude Joseph Rouget de Lisle.

De Lisle awalnya menulis lagu dengan tajuk  Chant de guerre pour l’Armée du Rhin ( Lagu perang untuk tentara dari Rhine). Lagu ini sangat populer saat revolusi Perancis meletus. Lagu ini dinyanyikan oleh sukarelawan dari Provencal, yang sebagian besar adalah warga biasa, yang berusaha menangkap Raja Louis XVI di bulan Agustus tahun 1792.

Lagu ini kemudian dikenal sebagai La Marseillaise dan dijadikan lagu kebangsaan Perancis pada tahun 1795. Namun, lagu ini sempat dilarang di era Napoleon I, Louis XVIII dan Napoleon III. Kendati lagu ini sangat sukses, tetapi tidak demikian dengan penciptanya. De Lisle meninggal dalam kemiskinan di tahun 1836.

Sunday Bloody Sunday (U2)
Lagu “Sunday Bloody Sunday” diciptakan dan dinyanyikan oleh kelompok band Irlandia, U2, untuk mengenang kejadian tragis pada 30 Januari 1972, di kota Derry, Irlandia Utara, saat militer Inggris menyerang pawai damai kelompok hak sipil.

Saat itu, lebih dari 20 ribuan warga Irlandia Utara menggelar aksi damai. Namun, militer Inggris meresponnya aksi damai dengan sangat brutal. Mereka mengirimkan pasukan penerjun payung bersenjata lengkap dan menembaki demonstran. Laporan resmi menyebutkan 27 orang demonstran tewas dalam serangan brutal itu.

Lagu ini masuk dalam album “War”, yang diluncurkan Februari 1983. Lagu “Sunday Bloody Sunday” menjadi lagu protes paling terkenal dan selalu dinyanyikan U2 di setiap konsernya selama 25 tahun. Bono, pentolan U-2, yakin bahwa musik bukan sekedar hiburan, tapi lebih dari itu. Menurutnya, musik bisa mengubah sebuah generasi. “Lihatlah apa yang terjadi dengan Vietnam. Musik mengubah seluruh generasi untuk bersikap terhadap perang,” katanya.

Internationale (Eugène Pottier)
Inilah lagu yang membangkitkan klas tertindas dan terhisap di seluruh dunia untuk bangkit melawan. Inilah lagu “Internasionale”, karya Eugène Pottier, seorang buruh dan sekaligus sosialis Perancis.

Lagu ini sudah diterjemahkan dalam hampir semua bahasa di seluruh dunia. Lagu ini menjadi lagu kaum proletar di seluruh dunia yang berjuang untuk pembebasan sejati, yakni sosialisme.

Lagu ini diciptakan oleh Pottier di bulan Juni 1871, di saat kaum buruh berhasil membangun kekuasaan proletar pertama di muka bumi, yakni Komune Paris. Pottier sendiri menjadi bagian dari pemerintahan revolusioner tersebut. Vladimir Lenin kemudian menulis, “Komune ditindas, akan tetapi Internasionale-nya Pottier menyebarkan ide-ide Komune ke seluruh penjuru dunia, dan sekarang lagu ini mempunyai daya hidup lebih daripada di waktu kapanpun.”

Lagu ini membakar semangat perlawanan siapa saja yang berjuang untuk keadilan sosial. Tidak hanya kaum sosialis dan kaum komunis. Sampai-sampai seorang demokrat radikal seperti Ki Hajar Dewantara tertarik untuk menerjemahkan lagu ini ke bahasa Indonesia.

Shipbuilding (Robert Wyatt/Elvis Costello)
Lagu Shipbuilding ditulis oleh Elvis Costello saat perang Falkland meletus di tahun 1982. Lagu ini mengangkat hal kontradiktif semasa perang Falkland. Saat itu, untuk menggantikan kapal perang yang rusak, galangan kapal tradisional ini pun kembali dibangun.

Namun, berita pembangunan kembali galangan kapal baru ini tidak begitu menyenangkan, sebab anak-anak muda di daerah sekitar galangan kapal juga harus ikut menyerahkan nyawa mereka di dalam perang.

lagu protes paling berpengaruh di dunia

 Jerussalem (Willam Blake)
Lagu ini berasal dari puisi dari seorang penyair Inggris, William Blake. Puisi ini kemudian menjadi lagu oleh Hubert Parry di tahun 1916 dan diberi judul “Jerussalem”. Sejak itu, lagu itu menjadi lagu universal.

Blake, yang gelisah dengan revolusi Industri, menulis puisinya dari cerita  apokrif kunjungan Yesus ke Inggris, yang ada kaitannya dengan konsep ‘kedatangan kedua’ dan pembentukan Yerussalem lain. Sebuah metafora untuk dunia baru yang lebih damai.

Blake mengadopsinya dalam konteks Inggris, di saat Revolusi Industri di abad ke-19, yang ditandai dengan ketakutan terhadap ‘pabrik-pabrik setan’. Ia memimpikan Jerussalem dengan rumputnya yang biru.

Won’t Get Fooled Again (The Who)
Won’t Get Fooled Again adalah lagu yang dinyanyikan oleh band Rock Inggris, The Who, pada tahun 1971. Kendati lagu dikategorikan lagu politik, tetapi sebetulnya bentuk sinisme politik.

Si penulis lagu ini, Pete Townshend, pernah bilang, tidak tepat sebuah lagu mendekritkan revolusi. Menurutnya, sebuah revolusi, seperti juga semua aksi, hanya akan mencapai hasil yang tidak pernah kita perkirakan.

Ketika sutradara film  Michael Moore meminta lagu ini dimainkan di bagian penutup film Fahrenheit 9/11, Townshend menolaknya. Jadi, sebetulnya lagu bukanlah lagu protes yang diharapkan bisa menggerakkan mereka yang dijepit ketidakadilan.

Killing In The Name (Rage Against The Machine)
Lagu Killing In The Name adalah lagu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh band revolusioner asal Amerika, Rage Against The Machine (RATM), pada tahun 1992.

Lagu ini dipersembahkan sebagai bentuk perlawanan terhadap rasisme dan kebrutalan polisi. Lagu ini lahir bersamaan dengan kerusuhan rasial yang terjadi di Los Angeles tahun 1992. Kerusuhan itu dipicu oleh pembebasan 4 polisi kulit putih yang terlibat pemukulan terhadap seorang kulit hitam.

Lirik lagu ini memperlihatkan luapan kemarahan. Kata ‘F**k You’ tercatat 16 kali di lagu ini. Kemudian ditutup dengan teriakan “Motherf**ker!”. Ini kemarahan yang sudah mendidih terhadap rasisme yang terlembaga dalam sistem politik Amerika. Bahkan, di dalam korps kepolisian banyak yang menjadi pendukung organisasi teroris-fasis  Ku Klux Klan.

Talkin’ ‘Bout a Revolution (Tracy Chapman)
Talkin’ ‘Bout a Revolution adalah single kedua dari Tracy Chapman. Lagu ini berisi pesan politis agar rakyat miskin bangkit untuk merebut hak-hak mereka. Lagu ini dirilis tahun 1988.

Pada tahun yang sama, Tracy tampil di Konser memperingati 40 Tahun Deklrasi Hak Azasi Manusia. Juga, pada tahun yang sama, ia tampil dalam konser penghormatan untuk Nelson Mandela. Dana yang terkumpul dari konser itu digunakan untuk perjuangan anti-apartheid.

Tracy Chapman, yang sangat mengagumi Nelson Mandela, merasakan kerasnya kehidupan sosial di AS yang rasis. Namun, sikap humanis-nya justru terbangun dari pengalaman itu. Ia kemudian mendedikasikan lagu-lagunya untuk melawan ketidakadilan dan penindasan.

Mississippi Goddam (Nina Simone)
Lagu Mississippi Goddam ditulis dan dinyanyikan oleh penyanyi dan pianis Amerika, Nina Simone, pada tahun 1964. Lagu ini merupakan protes atas pembunuhan Medgar Evers, seorang aktivis hak-hak sipil keturunan Afrika di Mississippi.

Lagu ini juga memprotes pengeboman gereja di Birmingham, Alabama, dan pembunuhan empat orang anak kulit hitam. Ia pernah menyanyikan lagu ini dihadapan 40.000 orang di acara aksi Selma to Montgomery marches.

Setelah dirilis, lagu ini menjadi lagu aksi-nya kelompok pejuang hak-hak sipil di Amerika. Lagu ini sempat dilarang di beberapa negara bagian selatan Amerika karena kata-kata “goddam”.

What’s Going On? (Marvin Gaye)
Lagu “What’s Going On” direkam tahun 1971 oleh penyanyi R&B Amerika, Marvin Gaye. Lagu ini awalnya disusun oleh Renaldo “Obie” Benson, yang juga penyanyi R&B.

Lagu ini terinspirasi dari kejadian yang disaksikan Benson saat melakukan kunjungan ke Barkeley di tahun 1969. Saat itu ia menyaksikan kebrutalan polisi yang memukuli demonstran. Ia kemudian berusaha menuliskan apa yang disaksikannya. Tetapi tidak pernah selesai.

Sampai kemudian ia bertemu Marvin Gaye dan menawarkan lagu ini. Marvin Gaye meresponnya. Tak lama setelah dirilis, kaset lagu ini laku 2,5 juta kopi.

The Revolution Will Not Be Televised (Gil Scott-Heron)
Lagu ‘The Revolution Will Not Be Televised’ diciptakan oleh penyair dan sekaligus penyanyi jazz Amerika, Gil Scott-Heron. Ia kemudian merekam lagu ini pada tahun 1970.

Lagu ini lahir sebagai respon terhadap kehidupan politik di era Presiden Nixon dan ketidakmampuan media mainstream menangkap kehendak atau perasaan rakyat. Judul lagu ini diambil dari slogan populer dari gerakan protes di tahun 1960-an.

Menurut Gil, lagu itu tentang bagaimana mengubah pikiran. “Anda harus mengubah gaya berpikir anda sebelum mengubah jalan hidup anda dan cara anda bergerak.”

Redemptiong Song (Bob Marley and The Wailers)
Lagu ‘Redemptiong Song” karya Bob Marley ini ditulis di tahun 1979. Lagu ini terinspirasi oleh pidato yang disampaikan oleh Marcus Garvey, salah satu tokoh pejuang pembebasan Afrika, yang menyerukan bangsa Afrika untuk melakukan ‘emansipasi dari mental budak’.

Ini adalah lagu yang berisi seruan bagi bangsa Afrika, yang baru saja lepas dari perbudakan, untuk melepas mental budak dengan membebaskan pikiran mereka dari rasa rendah diri dan terperintah.

Melalui lagu ini, Bob Marley menebar optimisme kepada bangsa Afrika tentang masa depan yang gemilang: We forward in this generation Triumphantly. Di tahun 2009, seorang penyair Jamaika, Mutabaruka, menyatakan lagu ini sebagai lagu paling populer dalam sejarah Jamaika.

Where Have All the Flowers Gone (Pete Seeger)
Lagu Where Have All the Flowers Gone adalah lagu rakyat yang diciptakan dan dinyanyikan oleh penyanyi Kerakyatan Amerika, Pete Seeger. Lagu ini ditulis Peter Seeger di tahun 1945.

Lagu ini banyak terinspirasi oleh lagu-lagu rakyat Ukraina yang ada di dalam novel “And Quiet Flows the Don” karya novelis Soviet Michail Sholokhov.

Pete Seeger sendiri adalah pencipta banyak sekali lagu-lagu rakyat Amerika yang populer, seperti We Shall Overcome, If I Had a Hammer, dan Guantanamera.

Pete Seeger sudah 7 dekade lebih menekuni lagu-lagu rakyat dan banyak menginspirasi musisi kerakyatan lainnya. Tak heran, Bob Dylan menyebut dia “Santo”. Karena dukungan dan keterlibatannya dalam memperjuangkan hak-hak sipil, menentang perang, dan melawan segala bentuk keadilan, banyak yang mengusulkan Pete Seeger untuk mendapatkan nobel.

Pete Seeger sangat memegang kuat pernyataan Bertolt Brecht: seni bukanlah cermin untuk menangkap realitas, tetapi sebuah palu yang digunakan untuk membentuk itu.

Glad To Be Gay (Tom Robinson)
Lagu ‘Glad To Be Gay’ adalah lagu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh grup band Punk Rock Inggris, Tom Robinson Band. Lagu ini ditulis oleh Tom Robinson untuk parade Gay Pride di tahun 1976. Sejak itu, lagu ini menjadi lagu kebangsaan kaum gay di Inggris.

Robinson, mantan penyanyi anak-anak di gereja, sangat tertarik dengan politik pembebasan LGBT dan terinspirasi oleh Sex Pistol. Lagu “Glad To Be Gay” merupakan kritik terhadap pandangan diskriminatif sebagian masyarakat Inggris terhadap kaum Gay. Lagu ini juga memprotes tindakan polisi menyerbu bar kaum gay tanpa alasan.

Misteri Lagu "Takdir " Yang Mendatangkan Makhluk Halus


www.anehdidunia.com

Banyak sekali lagu yang memiliki sejarah unik yang misterius juga mistis diantaranya lagu ciptaan Rezső Seress yang berjudul Szomorú Vasárnap yang juga berarti Gloomy Sunday pada tahun 1933. Lagu tersebut ditulis berdasarkan puisi yang di tulis oleh László Jávor yg menceritakan tentang seorang penyanyi yang depresi akibat kematian kekasihnya dan ingin bunuh diri. Dan kenyataannya, sesaat setelah lagu itu dirilis ... László Jávor mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.


Semenjak awal diciptakannya lagu itu, banyak peristiwa bunuh diri terjadi bagi mereka yang mendengarkan dan juga menyanyikan lagu itu. Sahabat anehdidunia.com dan pada puncaknya yaitu sekitar tahun 1941, seorang musisi asal Inggris yaitu Billie Holiday menyanyikan lagu itu dan menjadi hits di putar di radio2. Tapi akibat yang terjadi banyak ratusan kasus bunuh diri terjadi setelah lagu itu diputar di radio2 Inggris, Amerika maupun Hungaria. Hal ini yang menyebabkan kegelisahan stasiun radio saat itu dan mereka depresi untuk mengudara kembali pasca kejadian itu. Lalu mulai mem-banned lagu tersebut untuk di putar lagi di radio-radio. Dan statiun radio Inggris BBC pun memasukan lagu tersebut sebagai lagu terlarang untuk diputar di radio mereka. Dari Inggris lalu ke Amerika untuk mem-banned lagu tersebut serta di Hungaria sendiri sebagai tanah kelahiran dari lagu tersebut.


Lagu itu kemudian menjadi sebuah legenda, dimana pendegarnya pasti berinisiatif untuk mengakhiri hidupnya. Termasuk penciptanya sendiri yaitu Rezső Seress yang mengakhiri hidupnya dengan melompat dari jendela apartemennya pada tahun 1968.

Oke kita Back ke Topik


Apa Itu Lagu Takdir ??
Lagu Takdir di ciptakan oleh seorang misterius, yang konon lagu ini dapat memanggil hantu bernama Lita .Saat di nyanyikan atau di dengarkan juga bisa mempengaruhi fikiran atau emosi seseorang dengan tiba tiba .


Sejarah Singkat
Penyanyi dan pencipta lagu Takdir ini masih misterius . Namun lagu Takdir ini pertama kali berkembang dan muncul di kota Pati Jawa Tengah yang beredar melalui Handphone ke Handphone . Kabar burung yang beredar dari mulut ke mulut konon lagu ini menceritakan tentang seseorang Wanita yang meninggal sebelum sempat menyatakan cintanya kepada seorang laki laki misterius .Lalu seorang laki laki tersebut menciptakan lagu Takdir ini sebagai wujud rasa menyesal karena tidak tau bahwa sang wanita tersebut menyukainya sampai ajal. Dia menciptakan lagu ini penuh perasaan dengan syair yang dalam dan menyayat hati bagi yang mendengarnya


Berikut Lirik lagu Takdir:

Kularutkan ke malam sunyi
kusandarkan ke Hari yang hitam
Ku masih terpaku

Tlah kupanggil angin malam
Ku harapkan kan di hempas
namun semua sia sia kau telah pergi

Reff:
Ketika malam datang
ku tak bisa melihatmu
ketika pagi datang
ku tak bisa menyentuhmu
kau telah pergi ...

memang salahku tak pernah tau
tentang isi hatimu
namun sekarang kau tutup mata tuk selamanya


Mitos
Konon siapa saja yang mendengar lagu ini tepat di tengah malam,secara tiba tiba akan berubah pola tingkah,terpengaruh jiwa dan fikiranya. Yang mendengarkan lagu ini akan berubah tingkahnya tanpa sebab yang jelas, ada yang menangis,ada yang bersedih,ada yang diam,ada yang terguncang,ada yang tiba tiba histeris,ada yang di datangin Wanita saat tidur bahkan ada yang pernah mengaku di rasuki Jin perempuan saat fikiran lagi kosong.

Kesaksian

Rumor ini telah sampai di masyarakat bahkan bukan hanya di Pati, namun sudah berkembang di Kota-Kota sekitar Pati seperti Kudus, Semarang, Rembang, Jepara, Blora,dll. banyak kesaksian dari mulut ke mulut tentang lagu ini entah kebetulan atau di lebih lebihkan saja karena beredarnya melalui mulut ke mulut tanpa sumber yang jelas, berikut orang - orang yang mengaku pernah mengalami dampak lagu Takdir


Seorang Siswi di Pati . Dia mendengarkan lagu ini tepat jam stengah 12 Malam melalui Mp3Yang di dapat dari temanya,setelah mendengar lagu ini dia menjadi linglung selama 2hari fikiranya kosong, selama 2 hari jiwanya seperti di terpenjara di alam lain namun di malam ke-2 ibunya bermimpi ada seorang wanita yang mengantarkan anaknya pulang dan besuk harinya kondisinya mulai membaik dan pulih.

Kemudian Seorang Siswi SMA Swasta di Kudus dia pertama kali mendengarkan lagu ini sebelum tidur jam 1 Dini hari melalui MP3 yang beredar ,dia mengaku setelah mendengarnya 2hari berturut turut dia selalu bermimpi di datangi seorang wanita cantik berbaju Kuning.
Anak-anak tongkrongan yang iseng menyanyikan lagu ini sekitar jam 12an malam dengan menggunakan gitar,ketika lagu ini dinyanyikan baru dapat separuh tiba tiba sesosok wanita berbaju kuning melintas kemudian menghilang .

Seorang guru musik mengaku mencium bau wangi ketika mendengarkan lagu ini pada jam 1 dini hari dan bermimpi di datangi wanita yang lagi lagi berbaju kuning bahkan dia sempat di ajak pergi namun dia menolaknya.

Serta banyak kesaksian lain yang beredar dari yang tiba tiba menangis saat menyanyikan ,ada yang histeris atau gangguan gangguan ghaib seperti suara jejak kaki, suara wanita menangis,suara jatuh dari atas, bau wangi melati,suara orang mengetuk pintu dll. Namun juga banyak yang tidak percaya dan ingin membuktikanya sendiri mendengarkan lagu ini tepat di tengah malam . Di awal dan di akhir lagu ini ada suara berdenging yang cukup buat merinding nah di saat suara berdenging yang terakhirlah suara suara aneh atau penampakan sering terjadi.


Sebenarnya lagu ini lumayan bagus dari segi aransmen dan liriknya, tidak ada yang menyeramkan, hanya di awal dan di akhir lagu ada efek yang berdenging yang mungkin menambah horor jika di putar lewat tengah malam. Sahabat anehdidunia.com iringan string yang menyayat mungkin juga yang bikin serem seperti alunan lagu kematian,di segi lain tidak ada yang menyeramkan lagi.

Nah setelah kalian tau sejarah lagu ini dan tidak menyeramkan pasti kalian tidak akan takut lagi mendengarkanya. Kalau ingin membuktikan silakan mengajak teman atau sodara buat di puter tepat tengah malam nanti

Misteri Lagu Karlmayer, Suara yang Mempengaruhi Otak Manusia

Karlmayer adalah suara/simfoni/musik yang dapat mempengaruhi otak manusia. Suara tersebut konon dapat menghancurkan mental manusia dan membuat manusia gila. Suara tersebut adalah “sound pollution” atau suara yang bising dan membuat pusing. Tidak ada unsur gaib sama sekali di dalam suara ini. Tergantung dari “segaib” apa pemikiran orang yang mendengarkan suara ini. konon suara ini digunakan untuk menginterogasi seseorang agar ia mau mengaku karena pusingnya dengan suara ini. Dampak yang sering terjadi adalah paranoid, migrain, dan sakit telinga.
Peringatan: Bila terjadi sesuatu terhadap mental Anda, segera dengarkan lagu-lagu selow ataupun melow, usahakan lupakan suara-suara yang Anda dengar tadi.
Dampak yang mungkin adalah sebagai berikut:
1. Sakit telinga, ini yang paling sering.
Tentu saja anda akan mengalami sakit telinga, karena frekuensi suara ini hampir mendekati gelombang ultrasonik
2. Pusing/migrain
Ini juga sering Jika anda mendengarkan suara ini dengan volume yang cukup tinggi, dampak ini tak terhindarkan
3. Tercantol di otak.
Ini cukup sering terjadi, Anda menjadi memutar-mutar melodi ini terus menerus di kepala anda tanpa kemauan anda sendiri. Jika ini terjadi pada anda, bacalah peringatan diatas.
4. Menjadi paranoid.
Jika anda tidak kuat tetapi memaksakan mendengarkan sampai habis, ini dapat menjadi kemungkinan. setiap anda kemana-mana anda selalu curiga, selalu celingak celinguk kiri kanan belakang, seperti ada yang mengawasi anda. pada tahap parah akan terjadi halusinasi mendadak.
5. Gila, Anda bisa saja menjadi gila.
Jika anda tidak kuat mendengarkan suara ini, tetapi anda dipaksa untuk mendengarkannya/menonton videonya berkali-kali dengan volume yang besar, mungkin ini akan terjadi pada anda.
6. Tidak terjadi apa-apa
Jika anda sudah memiliki pengalaman gaib yang banyak, atau anda tidak memiliki rasa takut, walaupun anda mendengarnya berkali-kali, anda tidak akan mengalami efek apa-apa, tetapi tidak terhindarkan efek kesatu dan kedua.
Konon bila mendengarkan suara ini/menonton videonya 10 kali secara terus menerus, mental anda akan rusak.