SUMBER : VIVAbola
Kebanggaan menyelimuti Roberto di Matteo seusai mengantarkan Chelsea menjuarai Piala FA. Sebab, trofi kompetisi sepakbola tertua itu seakan membungkam berbagai kritik yang menghujam The Blues di sepanjang musim ini.
Pada laga final di Stadion Wembley, London, Sabtu 5 Mei 2012, Chelsea menundukkan Liverpool 2-1. Kedua gol The Blues diciptakan Ramires (11’) dan Didier Drogba (52’). Sedangkan gol tunggal Liverpool dipersembahkan Andy Carroll di menit 64.
“Kebahagiaan saya ini untuk para pemain. Sebab, sepanjang musim ini, kami sering kali dikritik. Dan akhirnya, kami merengkuh trofi ini,” ujar Di Matteo seusai laga, seperti dilansir BBC Sport.
“Ini musim yang sulit bagi kami. Tapi, para pemain mampu membuat klub ini bangga. Kami sudah bekerja keras dan bisa melewati ini semua.”
Di Matteo dipercaya menangani Chelsea setelah Andre Villas-Boas dipecat pada awal Maret lalu. Pelatih muda Portugal itu dianggap gagal membangkitkan keterpurukan The Blues.
“Situasi yang cukup unik ketika memenangi trofi ini sebagai pemain dan juga pelatih. Saya merasa terhormat telah diberi kesempatan ini,” tutur pria kelahiran Swiss, 41 tahun silam, itu.
Saat masih berseragam The Blues sebagai gelandang, Di Matteo turut mengantarkan Chelsea dua kali menjuarai Piala FA. Pada laga final 1997, satu gol pria berkebangsaan Italia itu membuka kemenangan 2-1 Chelsea atas Middlesbrough.
Kemudian di partai final 2000, gol tunggal Di Matteo kembali mengantarkan Chelsea juara. Kala itu, The Blues yang ditangani Ruud Gullit membungkam Aston Villa 1-0 di Stadion Wembley.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar