Senin, 20 Oktober 2014

Penggunaan Kata Cina Tidak Pantas Dipakai

Mungkin banyak diantara kita orang Tionghoa yang masih kurang mengerti dengan makna kata “Cina” dan mengapa kata “Cina itu sendiri tidak pantas untuk dipakai untuk menyebut kaum kita. Kata “Cina” sendiri pada awalnya digunakan secara netral sampai dengan awal abad ke-20, namun kemudian karena sering digunakan untuk menghina dan memaki, akhirnya kata tersebut akhirnya mulai ditinggalkan. Beberapa contoh kalimat yang sering dijadikan umpatan misalnya “dasar orang cina lu!” atau “sini lu orang cina!” dan sebagainya.

Seiring dengan itu, gerakan kemerdekaan di Tiongkok mencapai puncaknya pada tahun 1911 dengan berdirinya Republik Tiongkok yang dalam bahasa Mandarin disebut Zhong Hoa Ming Guo. Kata Zhong Hoa dalam dialek Hokkian berubah menjadi Tionghoa. Semangat gerakan ini menyebar ke orang-orang Tionghoa di Indonesia sehingga mereka mulai menyebut dirinya dengan kata Tionghoa, menggantikan kata “Cina”.
Semangat kemerdekaan ini kemudian ditularkan kepada para pejuang kemerdekaan Indonesia. Karena sama-sama merasa senasib, sama-sama berjuang melawan kekuasaan asing (Eropa), maka terciptalah kerja sama dan saling pengertian antara orang Tionghoa dan Indonesia.
Beberapa bentuk kerja sama tersebut di antaranya :
1. Lagu kebangsaan kita, Indonesia Raya, pertama kali dipublikasikan seara umum oleh harian Sin Po, harian milik golongan Tionghoa yang berorientasi ke negeri Tiongkok (Saat itu ada 3 golongan Tionghoa, yaitu : pro-Tiongkok, pro-Indonesia dan pro-Belanda).
2. Orang Belanda suka menggunakan kata ‘Inlander’ untuk menghina orang Indonesia. Kata ini sama dengan kata “Cina”, awalnya netral tapi kemudian berkonotasi negatif. Koran Sin Po-lah yang pertama kali mengambil inisiatif untuk mengganti kata “Inlander” dengan kata “Boemipoetra” yang lebih positif.
Sebagai wujud rasa terima kasih atas kedua hal ini dan terutama atas semangat kebangkitan nasional yang ditularkan orang Tionghoa kepada orang Indonesia, tokoh-tokoh pergerakan Indonesia juga mulai meninggalkan kata “Cina” dan mulai menggunakan kata Tionghoa. Dengan demikian penghilangan kata “Cina” dan menggantinya dengan kata Tionghoa memiliki makna yang sangat penting, khususnya bagi orang-orang Tionghoa di Indonesia. Inilah salah satu bukti bahwa orang Tionghoa ikut berjuang untuk Indonesia. Inilah juga yang membuktikan adanya kerja sama dan saling pengertian yang harmonis antara orang Tionghoa dan Indonesia di jaman pra-kemerdekaan.
Pada jaman Orde Lama, kata yang selalu digunakan adalah Tionghoa, bahkan Koran dan tokoh yang anti Tionghoapun juga menggunakan kata Tionghoa.
Lalu bagaimana kata Tionghoa berubah kembali menjadi kata Cina?
Tanggal 25-31 Agustus 1966 (di awal rejim orde baru) berlangsung seminar Angkatan Darat di Bandung yang bertujuan untuk membahas peran Angkatan Darat. Entah dari mana, tiba-tiba mereka membahas dan memutuskan untuk mengganti kata Tionghoa/Tiongkok dengan kata “Cina”. Pada tanggal 25 Juni 1967 keluarlah keputusan presidium kabinet untuk membuang kata Tionghoa/Tiongkok dan menggantinya dengan kata “Cina”. Dan keputusan ini didukung oleh segelintir Tionghoa (yang maaf, tidak tahu malu) yang tergabung di dalam LPKB (K. Shindunata dkk).
Sebenarnya ini suatu keganjilan besar. Bagaimana mungkin suatu seminar yang tidak ada hubungannya dengan soal Tionghoa mengambil suatu keputusan menghilangkan kata Tionghoa (Angkatan Darat seharusnya mengurus masalah pertahanan negara, bukan masalah penyebutan kata!)? Bagaimana mungkin penghilangan suatu kata saja harus ditetapkan melalui keputusan presidium kabinet? Jelas sekali bahwa keputusan ini rasis dan bermotif politik yang bertujuan mendiskriminasi golongan Tionghoa. Dengan demikian jelas bahwa kata “Cina” sengaja dihidupkan kembali dengan tujuan yang tidak baik.
Sejak saat itu, semua media massa mulai menggunakan kembali kata “Cina” dan meninggalkan kata Tionghoa. Hanya ada satu koran yang tetap bertahan menggunakan kata Tionghoa, yaitu Indonesia Raya yang dipimpin olehMochtar Lubis. Akibatnya bisa kita rasakan sampai sekarang terutama di kalangan generasi muda Tionghoa. Mereka (atau bahkan kita sendiri) tidak terlalu peduli lagi, bahkan sama sekali tidak mengetahui kenyataan sejarah dan makna yang sangat penting di balik penggantian kata “Cina” menjadi Tionghoa. Bahkan banyak yang tidak tahu menahu mengenai kata Tionghoa, yang mereka tahu hanya “Cina” dan menggunakannya tanpa merasa berdosa sama sekali.
Jadi mengapa kata Cina tidak pantas digunakan?
Sebagian orang mengatakan karena kata itu mengandung unsur penghinaan. Memang betul bahwa kata itu mengandung penghinaan. Namun itu tidak berarti bahwa kita harus terhina dan tidak perlu membuat kita terhina/tersinggung. Orang yang menyebut kata “Cina” pun kadang ada yang tidak berniat/bermaksud menghina dengan menggunakan kata “Cina” itu sendiri, mungkin karena pengaruh kebiasaan mendengarkan dari orang lain atau kepeleset omongannya saja.
Namun ada satu alasan yang sangat kuat, yaitu fakta sejarah seperti diuraikan di atas tadi. Penghilangan kata “Cina” dan penggunaan kata Tionghoa adalah bukti bahwa orang Tionghoa ikut berjuang untuk Indonesia dan adanya kerja sama yang baik dan harmonis antara tokoh pejuang Tionghoa dan Indonesia. Jika kata “Cina” dipakai, artinya sama saja kita dengan orang asing yang hanya datang di Indonesia untuk berdagang dan mencari kekayaan disini, bahkan mirip penjajah kompeni zaman dulu.
Juga jelas penggunaan kembali kata “Cina” di jaman orde baru memiliki motif diskriminasi dan penghinaan. Dengan demikian apabila kita masih saja menggunakan kata ‘”Cina”, sama saja artinya kita mengubur fakta sejarah. Sama saja artinya kita tidak menghargai kesepakatan yang diraih oleh para pahlawan kita. Sama saja artinya kita menodai perjuangan para tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia baik itu orang Tionghoa maupun Indonesia. Sama saja artinya kita mewarisi kebijakan rejim orde baru yang rasis dan diskriminatif.
Bung Karno pernah mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang merhargai para pahlawannya. Saya yakin ini termasuk artinya kita meneruskan perjuangan mereka dan menghargai segala jerih payah mereka. Penghilangan kata “Cina” adalah hasil jerih payah pejuang Tionghoa dan kesepakatan dengan tokoh pejuang Indonesia. Kalau kita tidak bisa menghargainya (atau dengan kata lain kalau saja masih memakai kata Cina), berarti kita bukanlah bangsa yang besar. Dengan demikian, orang Tionghoa yang sudah mengerti fakta sejarah ini tetapi masih saja menggunakan kata “Cina” bukanlah orang yang “besar”!
Setelah mengetahui fakta sejarah ini, diharapkan agar kita semua mulai meninggalkan kata “Cina” ini. Perlu diperhatikan juga, masih banyak orang Tionghoa yang menggunakan kata-kata yang tidak pantas untuk menyebut orang Indonesia sendiri, misalnya “Hoa Na” atau “Fan Kui”. Kebiasaan jelek ini juga harus kita tinggalkan. Mari kita sama-sama saling menghargai satu sama lain, karena di Indonesia itu Negara dengan berbagai suku, agama, kebudayaan dan ras. Jika tidak mampu saling menghargai dan menghormati, silahkan angkat kaki pindah atau cari Negara lain yang mungkin sesuai dengan sikap anda masing-masing.

Rabu, 16 Juli 2014

Inilah Sosok 9 Presiden Paling Sederhana Di Dunia


 PresidenKeren.jpg


Bagi sebagian orang di dunia, termasuk di Indonesia, kehidupan seorang Presiden identik dengan kemewahan. Banyak Presiden di dunia tinggal di rumah mewah, kemana-mana naik limusin, punya banyak pengawal, fasilitas serba mewah, gaji banyak, dan bisnis keluarga yang dijalankan oleh anak dan istri.

Namun, tidak semua Presiden seperti itu. Di belahan dunia lain, terutama di Amerika Latin, muncul pemimpin-pemimpin yang tak beda jauh dengan kehidupan rakyatnya. Bagi mereka, menjadi Presiden adalah melayani rakyat.
Berikut nama-nama Presiden yang cukup sederhana di dunia:

1.    Fernando Lugo
Dia mendapat julukan “pastor kaum papa”. Maklum, sebelum menjadi kandidat Presiden, Fernando Lugo adalah pastor yang sangat getol membela kaum tertindas. “Bila ada hal yang paling menyakitkan saya, maka itu adalah ketidakadilan dan terutama sekali ketidakadilan sosial,” kata Lugo.
Begitu dilantik menjadi Presiden tahun 2008, Lugo langsung menyatakan tidak akan menerima gajinya sebagai Presiden sebesar 4000 USD per bulan. “Saya tidak membutuhkan gaji itu, yang sebetulnya hak kaum miskin,” katanya.
Selama menjadi Presiden, Lugo memilih tetap tinggal di rumahnya yang sederhana. Ia juga selalu berpakaian sangat sederhana: kemeja panjang atau lengan pendek.
Rikard Bagun dalam laporannya berkepala “Terperangah atas Asketisme Lugo” menulis, “Setiap tamu, termasuk kami bertiga dari Indonesia (saya, Budiman, dan Martin), ikut menikmati makanan harian Lugo berupa singkong rebus, nasi putih, daun kol cacah (salad), dan ikan. Jenis makanan sehari-hari rakyat biasa di Paraguay. Tidak ada yang istimewa.”
Rikard juga melihat, pada hari pertama di jabatannya, Lugo dan Hugo Chavez menyantap makanan rakyat Amerika Latin, seperti ubi kayu, jagung, dan pisang rebus. Sayang, 22 Juni 2012 lalu, Fernando Lugo dikudeta oleh sayap kanan melalui parlemen.

2.    Jose ‘Pepe’ Mujica
Jose Mujica adalah salah satu pemimpin Gerakan Pembebasan Nasional Tupamaro (MLN-T). Ia menghabiskan 14 tahun di penjara karena aktivitas gerilya melawan kediktatoran.
Ia memenangkan pemilu tahun 2009 dan resmi menduduki jabatan Presiden pada Maret 2010. Sejak menjadi Presiden Uruguay, Pepe Mujica memilih tinggal di rumahnya di pinggiran kota Montevideo. Di rumahnya itu tidak ada pelayan. Hampir semua pekerjaan rumahnya, seperti memasak, dikerjakan sendiri.
Selama menjadi Presiden, Pepe Mujica menyumbangkan 90 persen gajinya untuk menambah anggaran sosial negerinya. Pada tahun 2010, kekayaannya pribadinya tak lebih dari 1800 AS dollar atau sekitar Rp 18 Juta. Ia juga hanya menggunakan Volkswagen Beetle keluaran 1987 sebagai kendaraan pribadinya.
Hidup sederhana memang filosofi hidup politisi kiri ini. Ketika ia menjadi anggota parlemen, ia memang sudah sangat sederhana. Sampai-sampai  Petugas parkir gedung parlemen sangat kaget ketika melihat Mujica datang hanya mengendari motor vespa.

3.    Hugo Chavez
Hugo Chavez lahir dari keluarga kelas pekerja. Ia tumbuh dalam kehidupan yang sangat miskin bersama neneknya. Begitu terpilih sebagai Presiden tahun 1998, Chavez menggunakan kekuasannya untuk memberdayakan kaum miskin.
Dia juga adalah sosok Presiden yang sederhana. Seperti Fernando Lugo dan Jose Mujica, Chavez juga menyumbangkan sebagian besar gajinya untuk anggaran sosial. Chavez juga dikenal Presiden yang sangat merakyat. Ketika melakukan kunjungan, Ia hanya menggunakan jeep atau menumpangi truk.
Ketika hujan lebat mengguyur Venezuela, yang berakibat banjir hebat di mana-mana, Chavez membuka pintu istana Kepresidenan sebagai tempat penampungan. Baginya, Istana Kepresidenan adalah rumah rakyat.
Chavez adalah pembebas bagi rakyat Venezuela. Ia menggunakan kekuasaannya untuk merebut kembali kontrol terhadap sumber daya dan kemudian menggunakannya untuk memberantas kemiskinan, membebaskan rakyat dari buta huruf, menggratiskan pendidikan dan kesehatan, menciptakan toko sembako murah di seantero negeri, dan uan pensiun bagi lansia.

4.    Fidel Castro
Fidel Castro adalah salah satu pemimpin Revolusi Kuba tahun 1959. Sejak itu, Kuba bergerak menuju sosialisme. Tak heran, karena langkahnya yang berbeda dengan jalan imperialisme itu, Fidel Castro dan Kuba banyak didiskreditkan.
Yang sering terdengar, Fidel dianggap diktator dan hidup sangat mewah. Majalah Forbes, misalnya, menuding Fidel punya simpanan 900 juta USD di luar negeri. Berbekal tudingan palsu itu, media-media mainstream menempatkan Castro sebagai orang terkaya di dunia.
Pada kenyataannya, Castro hidup sangat sederhana. Ia tak punya limusin seperti Obama. Pada kenyataannya, hanya menerima gaji sebesar 900 peso (Peso Kuba tidak punya nilai di pasar internasional, tetapi nilai domestiknya setara kira-kira 36$ per bulan atau sekitar Rp 350 ribu). Di Indonesia, kita hampir tidak menemukan lagi ada buruh yang dibayar di bawah Rp 350 ribu per bulan. Tetapi Kuba membayar gaji Presidennya hanya Rp 350 ribu.
Fidel sendiri sudah membantah tudingan Forbes. Ia bahkan menantang Forebs, “Jika anda bisa membuktikan saya punya uang 1 dollar di luar negeri, saya akan mundur dari jabatan saya.”
Dalam wawancaranya dengan Ignacio Ramonet, seperti ditulis di buku “Fidel Castro: My Life”, sekalipun gajinya pas-pasan, ia mengaku tidak sekarat dalam kelaparan. Sudah begitu, gaji yang kecil itu harus dia sisipkan untuk menyetor iuran ke partai.

5.    Nelson Mandela
Siapa yang tak kenal Nelson Mandela? Dia merupakan pemimpin terkemuka pembebasan Afrika Selatan dari kolonialisme dan apartheid. Namanya begitu termasyhur di seluruh penjuru Afrika dan dunia.
Meski begitu, Mandela tetap merupakan sosok yang sederhana. Begitu menjadi Presiden tahun 1994, Mandela rutin memotong gajinya untuk disumbangkan bagi anggaran sosial. Malahan, kemudian, ia menyerahkan sepertiga gajinya untuk membantu anak-anak.
Rumahnya di Johannesburg maupun di desa asalnya, Qunu, terbilang sederhana dan tak ubahnya dengan rumah masyarakat umum.
Tahun 1994, ketika negerinya didera utang warisan rejim lama, Mandela menyerukan pejabat negerinya mengencangkan ikat pinggang. Namun, sebagai langkah awal, ia memulai dengan memotong gajinya sendiri dan gaji Wakil Presiden.

6.    Rafael Correa
Rafael Correa adalah ekonom bergelar  PhD jebolan University of Illinois, AS. Namun, sekalipun menimbah ilmu di AS, Correa justru sangat anti-neoliberal.
Pada saat Luis Alfredo Palacio, Correa menjadi salah satu menterinya. Saat itu Correa berani menentang proposal IMF dan Bank Dunia. Sayang, tindakannya tidak direstui Presiden Ekuador saat itu. Correa pun mundur dari jabatannya. Namun, sejak peristiwa itu, nama Correa makin populer dan dikagumi rakyat.
Correa sendiri terbilang pemimpin sederhana. Tanggal 6 April lalu, ketika APBN Ekuador diancam defisit, Correa mengeluarkan dekrit untuk membekukan pembayaran gaji pejabat tinggi selama dua tahun. Itu termasuk gaji Presiden, Wakil Presiden, Menteri, dan pejabat tinggi lainnya.
Tak hanya itu, ia juga memotong gajinya dari sekitar 8000 USD menjadi 4000 USD. Memang, gaji pejabat Ekuador termasuk tertinggi di kawasan Andean. Dengan pemotongan gaji itu, Correa menyelamatkan APBN tanpa memangkas subsidi sosial rakyatnya.
7.    Evo Morales
Evo Morales adalah Presiden pribumi pertama dalam sejarah Bolivia. Seperti kebanyakan pribumi Bolivia lainnya, Evo kecil sangat miskin dan menghabiskan masa kecilnya dengan menggembala domba. Karena tekanan kemiskinan itu pula, Evo tidak bisa menuntaskan pendidikannya.
Evo adalah seorang petani. Penderitaan yang dialami oleh petani membuat Evo tertarik bergabung dalam serikat petani koka. Pada tahun 1995, ia turut mendirikan partai gerakan sosial bernama Gerakan untuk Sosialisme (MAS).
Dalam pemilu 2005, Evo memenangkan pemilu Presiden. Ia resmi menempati jabatannya Januari 2006. Begitu ia menempati jabatannya, Evo mengumumkan pemotongan setengah gajinya untuk meningkatkan jumlah guru dan dokter.
“Kita membutuhkan 6000 guru baru dan membutuhkan uang 2.200 USD,” katanya. Ia juga menyerukan agar menterinya mengikuti langkahnya. “Bukan untuk Evo, tetapi untuk rakyat,” tambahnya.
Ketika Peru dilanda gempa bumi, pada tahun 2007, Evo juga mendonasikan separuh gajinya untuk korban gempa. Begitu pula ketika terjadi gempa di Haiti dan Chile, Evo juga memotong separuh gajinya dan gaji Wakil Presiden untuk disumbangkan ke rakyat Chile dan Haiti.
Selama menjadi Presiden, penampilan Evo tidak berubah. Ia lebih sering memakai pakaian sederhana, seperti jaket kulit atau sweater biasa. Ia juga tidak meninggalkan kebiasan kaum pribumi mengunyah daun koka.

8.    Ahmadinejad
Ahmadinejad, yang pernah menjadi Walikota Teheran, Ibukota Iran, resmi menjadi Presiden tahun 2005. Saat itu, ia diminta mengumumkan kekayaannya. Ternyata, kekayaannya hanya satu rumah sederhana seluas 175 meter persegi dan mobil Peugeot putih keluaran 1977.
Selain itu, ketika baru menempati jabatannya, ia meminta pembantunya menggulung karpet antik peninggalan Persia di istana negara dan menggantinya dengan karpet biasa. Ia menolak kursi V.I.P di pesawat Kepresidenan.
Ahmadinejad selalu berusaha menggambarkan dirinya tidak berjarak dengan rakyat kebanyakan. Beberapa fotonya beredar di dunia maya memperlihatkan Ia tertidur pulas di atas karpet biasa.

9.    Lula Da Silva
Lula Da Silva adalah Presiden Brazil yang berlatar-belakang aktivis buruh. Ia lahir dari keluarga yang sangat miskin. Lantaran itulah ia harus meninggalkan bangku Sekolah Dasar. Sejak usia 12 tahun, Lula kecil hidup di jalanan, jadi tukang semir sepatu dan menjual kacang.
Pada usia 14 tahun, Ia bekerja di pabrik pengolahan tembaga dan menempati posisi operator mesin bubut. Lima tahun kemudian, ketika ia bekerja di perusahaan otomotif, ia kehilangan jarinya karena kecelakaan kerja. Namun, kejadian itulah yang mendorong Lula mengorganisir kawan-kawannya sesama pekerja untuk membangun serikat dan memperjuangkan hak-haknya.
Di bawah kediktatoran, Lula tampil sebagai aktivis kiri penentang kediktatoran. Tahun 1971, Lula terpaksa menyaksikan Istrinya, Maria de Lourde, yang menderita penyakit hepatitis, meninggal karena ketiadaan uang untuk membeli obat. Tahun 1978, Ia menjadi Presiden Serikat Buruh Pabrik Baja. Ia juga terlibat dalam pendirian Partai Buruh (PT).
Tiga kali maju sebagai Calon Presiden, Lula akhirnya terpilih pada tahun 2002. Pertama kalinya dalam sejarah Brazil dipimpin oleh Presiden berhaluan kiri dan dari latar-belakang klas pekerja.
Begitu menjadi Presiden, Lula tidak mengubah kehidupannya. Ia tetap berpenampilan sederhana. William Gonçalves, seorang Professor di Universitas Negara Rio De Jeneiro, mengatakan, “Lula adalah rakyat. Ia mengerti perasaan mereka dan berbicara dengan bahasa mereka.”
Lula terpilih dua kali sebagai Presiden Brazil. Masa pemerintahannya dianggap sangat sukses. Tak heran, tingkat penerimaan rakyat terhadap pemerintahan Lula mencapai 80%.


Senin, 12 Mei 2014

Sejarah & Fakta Death Metal


  Apa itu Death Metal ??? Death Metal adalah genre musik yang merupakan turunan dari genre Thrash Metal yang memiliki tempo yang super cepat dan drum yang menghentak hentak melebihi bapaknya, Thrash Metal, dan bergitar dengan stem yang rendah, serta bervokal yang unik. Banyak orang membenci genre ini, terutama sih katanya gara gara terlalu membuat telinga menjadi pengak dan temanya yang rata rata adalah tentang kematian, pembunuhan, dan sosial. Karena alasan itulah, Death Metal tidak seterkenal dengan genre seperti Dance, RnB, Pop, Rock, Heavy Metal dan sebagainya. Genre ini lebih disebut sebagai genre Underground alias genre yang hanya komunitas tertentu saja yang mendalaminya dan menyukainya. Dibalik kebencian masyarakat, ternyata Death Metal menyimpan banyak sekali Fakta fakta yang unik dan tidak banyak orang yang tahu. langsung saja ke intinya, namun sebelumnya kita lihat dahulu sejarah Death Metal yang banyak orang mungkin tidak tahu

Sejarah Death Metal

   Mungkin anda para masyarakat yang membenci Death Metal atau mungkin yang belum tahu sejarah death metal pada kaget. Mengapa ??? Karena ternyata Death Metal pertama kali tercatat dalam sejarahnya muncul pada sekitar tahun 80an, dimana masa musik jadul yang enak enak merajalela. Padahal, tahun 1980an merupakan masa masa jaya dan masa masa keemasan dari genre Heavy Metal. Banyak band band pentolan metal yang bermunculan pada tahun 80an. Banyak juga ternyata subgenre dari Metal yang bermunculan, seperti extreme metal yang meliputi Thrash Metal, Black Metal, dan Death Metal.

   Kenal tidak dengan band bernama Venom. Venom merupakan band Thrash Metal yang banyak menginspirasi band band Metal, termasuk Death Metal. Diketahui, ternyata Venom lah yang pertama kali menggagas gambaran dan bentuk daripada Death Metal, lewat debut albumnya Welcome To Hell (1981). Selain Death Metal, dialbum ini pun tergagaslah sebuah konsep daripada extreme metal seperti Thrash Metal. Maka dari itu, mulai banyak band Thrash Metal yang bermunculan karena Venom.

 
  Selanjutnya, band bernama Possessed yang merupakan band Death Metal (meskipun secara keseluruhan adalah band Thrash Metal) turunan Venom & yang disebut sebut sebagai band Death Metal pertama ini menciptakan sebuah style terbaru dari Thrash Metal, yakni membuat suara vokal dengan suara suara aneh nan pengak dengan menggunakan tenggorokan. Nah mulai dari sinilah ada musik yang menggunakan vokal yang tidak indah dan dibilang memiliki teknik yang gampang gampang susah yang membuat organ suara kita bisa menjadi kering. Serta Possessed menambahkan suatu style gitar yang lebih pengak untuk didengar dengan tempo yang cepat dan tak beraturan serta berstem rendah. Mulai dari sinilah style Death Metal untuk pertama kalinya muncul, terutama pada album Possessed yang demo berjudul Death Metal (1984) dan debut albumnya Seven Churches (1985).
   Namun ternyata, konsep Possessed ini telah terlebih dahulu dipakai oleh band bernama Death yang dahulunya bernama Mantas. Band ini meski masih beralbum demo, namun album demo ini fenomenal, Death by Metal (1983), merupakan album non real Death Metal pertama. karena di album ini sangat pekat akan tema kematian dan pembunuhannya dan memiliki suara Grunt dari Kam Lee yang pertama kali dipakai serta stem rendah nan tak beraturan gitarnya yang lumayan pengak. Namun ini jarang orang yang mengetahui dikarenakan album Death by Metal ini masih demo.

   Selanjutnya, band Death akhirnya pada tahun 1987 untuk pertama kalinya band ini mengeluarkan debut albumnya yang bernama Scream Bloody Gore. Album ini banyak yang mengatakan bahwa album ini merupakan arsip dokumen pertama dari sebuah Genre Death Metal, yang berarti ini merupakan album real pertama dari Death Metal. Meski gitaris Rick Rozz (kiri di foto 1) dan Vokalis + drummer Kam Lee (tengah di foto 1) dari Death ini telah keluar terlebih dahulu dari Death, namun Chuck Schuldiner (kanan di foto 1, kedua dari kiri di foto 2) tidak berputus asa begitu saja. Dia telah menemukan drummer penggantinya, dan bassist, gitaris dan vokalis sebagai gantinya adalah dia. Ya meski dibilang "ngiris" cuma dua orang yang merilis dan merekam album ini, namun album Scream Bloody Gore ini meraih berbagai kesuksesan, terutama sebagai barometer utama dari sebuah Death Metal. Memang Death Metal pertama ini lebih menonjol ke pergabungan antara Thrash Metal dan Black Metal, namun tetap album ini menjadi barometer utama Death Metal.


   Terbukti, Death Metal akhirnya semakin berkembang. Morbid Angel merupakan salah satu pengembangnya. Melihat Death dan Napalm Death (band Grindcore) yang keduanya memiliki genre yang cepat nan kejam, akhirnya Morbid Angel berinovasi untuk menggabungkan fitur kedua band tersebut kedalam sebuah Death Metal dan mengembangkan Death Metal lebih kompleks dan memiliki hentakan drum yang super cepat serta bergitar solo cepat. Mereka pun mengeluarkan debut albumnya yang bernama Altars of Madness (1989), yang merupakan album Death Metal pertama yang memiliki kualitas rekaman yang jempol dan memiliki tempo drum yang menghentak hentak pertama di sebagian lagunya.

   Death Metal pun mencapai puncak keemasannya pada tahun 1990an. Banyak bermunculan band band Death Metal baru yang juga merupakan pelopor subgenre death metal. Seperti Cannibal Corpse, merupakan penggagas dan pembawa pertama Death Metal yang menggunakan suara vokal Growl atau suara tarik napas yang kini kita sering dengar pada band Death Metal saat ini. Lanjut dengan Suffocation dan Annihilator yang merupakan pendiri Brutal Death Metal. Terus ada Deicide, merupakan band Death Metal yang memiliki prinsip dan pengikut setan (yang benar2 pengikut setan) pertama.
   Pada tahun 90an ini pun muncul berbagai teknik dan subgenre baru dari Death Metal. Band Death lewat albumnya Spiritual Healing (1990) tergagaslah konsep baru death metal yang lebih kompleks dengan tempo yang lambat nan agresif, dan merupakan album Death Metal pertama yang bertemakan sosial, yang padahal tema sosial ini masih asing di kalangan Death Metal pada masanya. Dan juga Death merilis album barunya bernama Human (1991) yang merupakan album Technical Death Metal pertama. Technical Death Metal ini dikenal sebagai pergabungan antara Death Metal dengan sedikit bumbu Progressive Metal dan nada nada kompleks yang umumnya sulit untuk dimainkan oleh orang awam.
   Pada tahun 2000an death metal berkembang lebih pesat lagi. Banyak sekali band Death Metal yang bermunculan di dunia ini. Terutama kini banyak fusion fusion dari genre lain yang dicampur kedalam death metal sehingga menghasilkan Death Metal baru.

Inilah berbagai subgenre Death Metal yang ada :

  • Brutal Death Metal, death metal yang cepat dan sangat agresif dengan memiliki triple pedal dan rata rata bertemakan sosial. Pembawa pertamanya adalah Suffocation dan Annihilator
  • Technical Death Metal, death metal yang memiliki nada yang tidak selalu berstem rendah, namun memiliki nada yang super kompleks seperti progressive metal. Pembawa pertamanya adalah Death
  • Doom Death, death metal yang bertempo lambat nan agresif. Diketahui pertama kali digagas (bukan didirikan) oleh Death lewat album Spiritual Healing
  • Black Death Metal, bercampur dengan unsur black metal alias kegelapan. Populer dibawa oleh band Behemoth
  • Progressive Death Metal, yaitu genre Progressive Metal yang diberi bumbu Death Metal. Pembawa dan pencetus pertamanya adalah Death lewat album terakhirnya The Sound of Perseverance (1998)
  • Deathcore, death metal yang terdapat unsur Grindcore atau core punk. Band yang terkenal membawa genre ini adalah Dying Fetus
  • Symphonic Death Metal, death metal yang diberi unsur simponi seperti lagu klasik bertema kegelapan


   Disamping keganasan dan teknik serta tema yang diusungnya, Death Metal memiliki berbagai macam
Fakta Fakta unik yang terdapat didalamnya yakni sebagai berikut :
  1. Banyak asal usul teori mengatakan dari mana nama Death Metal Berasal. 
  • Mulai dari nama Death Metal yang berada dalam sebuah album yang dikeluarkan oleh Possessed, Death Metal (1984).
  • Teori lain mengatakan berasal dari nama sebuah band yang pertama kali mengeluarkan album real death metal, yakni Death. Karena mereka memainkan genre Metal, maka dari itu sama saja dengan namanya, Death metal band.
  • Ada juga mengatakan dari album Death yang masih demo, yakni Death by Metal (1983)
  • Ada juga berasal dari salah satu judul lagu Possessed, Death Metal, yang merupakan salah satu lagu dari album Seven Churches (1985)
  1. Meski pengak dan tidak enak didengar, namun tidak bisa sembarang orang memainkan genre ini. Dikenal Death Metal memiliki drum yang super cepat, gitar berstem rendah yang kompleks dan cepat, juga memiliki suara vokal yang unik dan tidak bisa sembarang orang memainkannya. Sudah jelas kan, meski berisik, namun ternyata tidak bisa sembarang orang bisa main Death Metal. Karena Death Metal memiliki tempo yang diluar batas normal dan bernada yang super cepat, rata rata bisa mencapai diatas 1/8 dari ketukan tempo
  2. Bisa dibilang, Death Metal bisa disejajarkan dengan lagu klasik. Karena tingkat kerumitan dalam kecepatan dan kekerasan nadanya yang sangat sulit dan tinggi.
  3. Temanya kematian dan sosial, itu berarti menandakan bahwa Death Metal mengingatkan kita akan kematian dan kehidupan sosial masa kini yang semakin memburuk. Makanya, terus tingkatkan iman dan takwa kepada Sang Pencipta ^_^
  4. Death Metal ini merupakan genre yang full elektronik. Gak akan mungkin kita bisa main ini genre kalau gak ada peralatan elektronik. Seperti contohnya gitar elektrik, bass elektrik, dan juga microphone. Gak ada microphone mungkin suara vokal Death Metal susah kedenger.
  5. Bermain Death Metal itu sama dengan berolahraga dan mengasah otak. Karena kekejaman tempo dan tekniknya yang super sulit dan cepat, membuat tubuh menjadi bergerak dengan cepat memainkan alat musik yang berarti olahraga, dan juga bernada cepat yang berarti membuat otak terasah
  6. Mendengarkan Death Metal bisa sebagai sarana meluapkan emosi dengan cara tidak disadari. Hal ini disebabkan tempo dan teknik musiknya yang cadas
  7. Sama halnya dengan musik klasik yang memiliki nada cepat nan kompleks, Death Metal baik untuk perkembangan otak kanan dengan nada nada yang kompleks. Namun tetap perhatikan orangnya, apakah suka Death Metal atau tidak
  8. Cocok bagi anda yang ingin bernyanyi, namun memiliki suara "pas pasan". Seperti halnya Reggae yang memiliki suara jelek namun bisa bernyanyi, Death Metal pun demikian. Karena Death Metal tidak perlu suara yang bagus, asalkan tekniknya benar kita bisa bernyanyi Death Metal, plus tidak bikin malu maluin diri sendiri lagi, hehehe
  9. Mendengarkan Death Metal dapat mengerti arti kehidupan yang positif maupun yang negatif
  10. Tanpa disadari, Death Metal dapat meningkatkan semangat bagi beberapa orang dengan kecepatan temponya
  11. Dan juga tanpa disadari, Death Metal dapat melatih mental dan uji nyali kita akan hal hal yang gaib dan mistis
  12. Death Metal merupakan genre yang fleksibel. Karena jika Death Metal ini dicampur dengan unsur apapun seperti unsur klasik, pop, RnB, bahkan unsur agamapun, bisa timbul sebuah Death Metal yang lebih unik dan lebih kompleks.
Mungkin masih banyak fakta Death Metal yang lain, tinggal kalian rasakan saja.

Tuh kan sudah dapat disimpulkan, meski Death Metal dipandang negatif, namun buktinya banyak Fakta unik dibalik death metal ini. Ternyata juga Death Metal telah ada dari tahun 80an, atau zaman orang tua kita dulu. Nah sekian dulu nih, mohon maaf bila banyak kekurangan.

5 Cover Album Musik yang paling Menghina

Over album biasanya digunakan untuk kebutuhan marketing penjualan CD. Pasalnya kesan pertama dari sebuah CD terletak pada menarik atau tidaknya gambar sampul CD tersebut. Namun, sering juga cover CD digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Nah, ternyata ada beberapa band yang menjadikan album covernya yang menuai banyak masalah. Lantaran gambar di sampul album mereka secara jelas menghina Tuhan. Wah? penasaran kan? cek daftar album berikut 5 Cover Album Musik yang paling Menghina seperti dikutip berbagai sumber:

1. The Game - Jesus Piece

The Game - Jesus Piece
[lihat.co.id] - The Game adalah rapper asal L.A yang menuai banyak kontroversi. Seperti terlihat di cover album, gambar tersebut menunjukkan Tuhan seperti layaknya gangster. Album ini, memang ditujukan untuk Tuhan, nama albumnya saja JESUS PIECE. Hal ini membuat gereja katolik roma mengecam label rekaman miliki The Game. Akhirnya, Interscope records menarik cover album ini di pasaran, serta mengganti gambar Tuhan dengan foto saudara kandung The Game.


2. Marilyn Manson - Hollywood

Marilyn Manson - Hollywood
Album dengan judul lengkap HOLLY WOOD (IN THE SHADOW OF THE VALLEY OF DEATH) ini sebenarnya ditujukan Marilyn Manson untuk mengkritik sensor media Amerika. Namun, cover album ini justru malah menyerang umat kristiani.

Aku pikir, ini menyinggung umat Kristen jika aku harus katakan begitu. Aku percaya pada cerita kristus dan menikmati gambar yang dihadirkannya, namun untuk alasan yang berbeda. Aku memiliki interpretasi berbeda,
ini lebih menyinggung daripada Antichrist Superstar, dan sepenuhnya merendahkan ini. Aku akan mengajak remaja untuk masuk Kristen dengan caraku sendiri, cara yang gila. Album ini pun akhirnya diprotes oleh banyak kalangan. Bahkan, seorang pastur di Memphis melakukan aksi demo tidak makan hingga album ini ditarik dari pasaran.


 3. slayer - christ illusions

slayer - christ illusions
[lihat.co.id] -CHRIST ILLUSION adalah album ke-9 milik band thrash metal Slayer. Album ini terbilang pencapaian sukses dari band metal ini. Pasalnya, sejak dirilis tahun 2006, nama Slayer bisa berada di posisi 5 chart Billboard. Bahkan, bisa mendapat Grammy. Yang menarik perhatian publik, tentu cover album ini yang sangat kontroversial.

Album ini menggambarkan Tuhan secara seram berdiri di antara lautan darah. Larry Carol sebagai pencipta artwork juga menggambarkan Tuhan yang tidak memilki tangan dan hanya memiliki satu mata.

Melihat penggambaran tersebut, Mumbai Catholic Secular Forum pun melayangkan gugatan. Hingga akhirnya, di India album ini dibakar dan dihancurkan. Atas respon negatif itu, pihak label pun akhirnya mengganti cover album dari Slayer ini.


4. Slayer - God Hates us all

Slayer - God Hates us all
[lihat.co.id] - Album ini dirilis secara tidak sengaja tepat di tanggal 11 September 2001. Sebelumnya, album ini berjudul SOUNDTRACK TO THE APOCLYPSE, yang tentu saja sangat tepat untuk mewakili kejadian mengerikan di 11 September 2001.Album ini juga berisi lirik-lirik yang mengkritik terhadap Tuhan dan agama. Oleh karenanya, cover album ini menggambarkan Alkitab yang penuh cakaran dan darah, dengan tulsan Slayer di atasnya.


5. Aerosmith - Ninth Lives

Aerosmith - Ninth Lives
[lihat.co.id] - Sejak dirilis pertama kali tahun 1997, single dalam album NINTH LIVES yang berjudul Rock in a Hand Places langsung memuncaki Billboard. Bahkan album ini memberi 2 Grammy untuk Aerosmith.Namun,
cover album ini yang menimbulkan masalah. Cover original album ini adalah gambar Dewa Krishna yang diganti kepalanya dengan kepala kucing. Tuhan dari umat hindu ini digambarkan sedang menari di antara ular iblis bernama Kaliya.

Alhasil, penggambaran tersebut menyinggung banyak umat hindu di seluruh dunia. Aerosmith sendiri mengaku tidak mengetahui asal-usul artwork album ini. Tetapi, Pihak label rekaman kemudian meminta maaf dan mengganti cover album ini.


Baca Selengkapnya Di:http://www.lihat.co.id/#ixzz31VJG4VBb
Follow us: @__BSS__ on Twitter | Lihatcoid on Facebook

Makna terselubung dari salam tiga jari


Apakah anda tau tentang salam 3 jari belakangan ini. pengutip bukan untuk bermaksud mengadu domba kepada pengagum musik metal atau yang lainnya.
Salam 3 jari diambil dan melambangkan singkatan Yunani I X C (Iesus Christus Soter, Yesus Kristus Juruselamat). seperti ini ceritanya.
Tanda Salib merupakan suatu gerakan yang indah, yang mengingatkan umat beriman pada salib keselamatan sembari menyerukan Tritunggal Mahakudus. Secara teknis, Tanda Salib merupakan sakramentali, suatu lambang sakral yang ditetapkan Gereja guna mempersiapkan orang untuk menerima rahmat, dan yang menguduskan suatu saat atau peristiwa. Seiring pemikiran tersebut, gerakan ini telah dilakukan sejak masa Gereja Perdana untuk memulai dan mengakhiri doa serta Misa.
Para Bapa Gereja awali menegaskan penggunaan Tanda Salib. Tertulianus (wafat 250) menggambarkan kebiasaan membuat Tanda salib: Dalam segala kegiatan dan gerakan, setiap kali kami datang maupun pergi, saat mengenakan sepatu, saat mandi, saat makan, saat menyalakan lilin, saat berbaring, saat duduk, dalam segala apapun yang kami lakukan, kami menandai dahi kami dengan Tanda Salib (De corona, 30).
St. Sirilus dari Yerusalem (wafat tahun 386) dalam Pengajaran Katekesenya menyatakan, Jadi, marilah kita tanpa malu-malu mengakui Yang Tersalib. Jadikan Salib sebagai meterai kita, yang dibuat dengan mantap menggunakan jari-jari di dahi kita dan dalam segala kesempatan; atas roti yang kita makan dan cawan yang kita minum, saat kita datang dan saat kita pergi; sebelum kita tidur, saat kita berbaring dan saat kita terjaga; saat kita bepergian, dan saat kita beristirahat (Katekese, 13). Lama-kelamaan, Tanda Salib dimasukkan dalam berbagai tindakan dalam Misa, misalnya menandai diri tiga kali di dahi, bibir dan hati saat Injil hendak dibacakan atau saat menyampaikan berkat dan saat menandai roti dan anggur persembahan yang dimulai sekitar abad kesembilan.
Cara resmi paling awal dalam membuat Tanda Salib muncul sekitar tahun 400-an, yaitu saat munculnya bidaah Monophysite yang menyangkal adanya dua kodrat dalam pribadi ilahi Kristus, dan dengan demikian menyangkal persekutuan Tritunggal Mahakudus. Tanda Salib dibuat dari dahi ke dada, dan kemudian dari bahu kanan ke bahu kiri. Ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah ditangkupkan sebagai lambang Tritunggal Mahakudus - Bapa, Putra dan Roh Kudus. Di samping itu, ketiga jari ditangkupkan sedemikian rupa hingga melambangkan singkatan Yunani I X C (Iesus Christus Soter, Yesus Kristus Juruselamat): jari telunjuk yang lurus melambangkan I; jari tengah saling bersilangan dengan ibu jari melambangkan X; dan jari tengah yang bengkok melambangkan C. Jari manis dan jari kelingking dilipat ke arah telapak tangan, melambangkan kesatuan kodrat manusia dan kodrat ilahi, kehendak manusia dan kehendak ilahi dalam pribadi Kristus. Cara membuat Tanda Salib seperti ini umum dilakukan di kalangan seluruh Gereja hingga sekitar abad keduabelas, tetapi hingga sekarang masih tetap dipraktekkan dalam Gereja-gereja Katolik Ritus Timur dan Gereja-gereja Orthodox.
Suatu instruksi dari Paus Inosensius III (1198 - 1216) membuktikan adanya tradisi praktek tersebut, sekaligus menunjukkan adanya perubahan dalam praktek Gereja Katolik Ritus Latin, Tanda Salib dibuat dengan tiga jari, sebab penandaan diri tersebut dilakukan sembari menyerukan Tritunggal Mahakudus. Beginilah cara melakukannya: dari atas ke bawah, dan dari kanan ke kiri, sebab Kristus turun dari surga ke bumi, dan dari Yahudi (kanan) Ia menyampaikannya kepada kaum kafir (kiri). Sembari memperhatikan kebiasaan membuat Tanda Salib dari bahu kanan ke bahu kiri, yang dilakukan baik oleh gereja-gereja barat maupun timur, Paus Inosensius melanjutkan, Namun demikian, yang lain, membuat Tanda Salib dari kiri ke kanan, sebab dari sengsara (kiri) kita harus beralih menuju kemuliaan (kanan), sama seperti Kristus beralih dari mati menuju hidup, dan dari Tempat Penantian menuju Firdaus. [Sebagian imam] melakukannya dengan cara ini, sehingga mereka dan umat menandai diri mereka dengan cara yang sama. Kalian dapat dengan mudah membuktikannya - bayangkan imam menghadap umat untuk menyampaikan berkat - ketika kami membuat Tanda Salib atas umat, kami melakukannya dari kiri ke kanan Karenanya, sejak saat itu umat beriman mulai meniru imam dalam menyampaikan berkat, dari bahu kiri ke bahu kanan dengan tangan terbuka. Lama-kelamaan, praktek ini menjadi cara yang biasa digunakan dalam Gereja Barat.
Dalam karya klasik, Upacara-upacara Ritus Romawi tulisan Adrian Fortescue dan J. B. O’Connell, Tanda Salib dibuat dengan cara berikut: Letakkanlah tangan kiri dengan telapak terbuka di bawah dada. Tangan kanan terbuka juga. Pada saat menyerukan Patris [Bapa] angkatlah tangan kanan dan sentuhkan kening; saat menyerukan Filii [Putra], sentuhlah dada agak ke bawah, tetapi di atas tangan kiri; saat menyerukan Spiritus Sancti [Roh Kudus], sentuhlah bahu kiri dan kanan; saat menyerukan Amin, tangkupkan kedua tangan jika perlu. Meskipun praktek ini telah berkembang dari bentuk asalnya dan kini masih dipraktekkan dalam Ritus Timur, tetapi telah menjadi praktek yang biasa dilakukan pula dalam Gereja Ritus Latin selama beberapa abad.
Tak peduli bagaimana orang secara teknis membuat Tanda Salib, gerakan haruslah dilakukan dengan khidmat dan saleh. Umat beriman haruslah menyadari kehadiran Tritunggal Mahakudus, dogma inti yang menjadikan orang-orang Kristen sebagai Kristen. Juga, umat beriman haruslah ingat bahwa Salib adalah tanda keselamatan kita: Yesus Kristus, sungguh Allah yang menjadi sungguh manusia, yang mempersembahkan kurban sempurna bagi penebusan dosa-dosa kita di atas altar salib. Tindakan sederhana namun mendalam ini membuat setiap orang beriman sadar akan betapa besar kasih Allah bagi kita, kasih yang lebih kuat daripada maut dan akan janji-janji kehidupan abadi. Demi alasan-alasan yang tepat, indulgensi sebagian diberikan kepada mereka yang menandari dirinya dengan Tanda Salib dengan khidmat, sambil menyerukan, Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus (Enchirdion of Indulgences, No. 55). Oleh sebab itu, marilah setiap kita membuat Tanda Salib dengan benar dan khidmad serta tidak dengan sembarangan ataupun ceroboh.
Fr. Saunders is pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls and a professor of catechetics and theology at Notre Dame Graduate School in Alexandria.
sumber : Straight Answers: The Sign of the Cross by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright 2004 Arlington Catholic Herald. All rights reserved; www.catholicherald.com
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net atas ijin The Arlington Catholic Herald.
oleh: P. William P. Saunders
Bagaimana, masih mau pake 3 jari………..

sejarah perkembangan musik underground

Heavy metal ditemukan oleh Band veteran Tahun 60′an Steppenwolf, dalam lagu klasiknya yang berjudul ‘Born To Be Wild’ (ada di baris kedua bait kedua, “dasar maniak barang remeh-remeh!”).
“I like smoke and lightning Heavy metal thunder Racin’ with the wind And the feelin’ that I’m under”.
Tapi istilah itu belum dipakai secara tepat sampai pada tahun 1970, ketika Black Sabbath merilis album perdana klasik mereka yang berjudul ‘ Paranoid’. Cukup banyak band Heavy metal.
Dari tahun 1960-an atau bisa disebut Blues Rock seperti Led Zeppelin, AC/DC Classic metal dan disekitar 60an sampai 70′an atau disebut Classic Rock seperti Black Sabbath, Blue Oyster Cult, Deep Purple, Alice Cooper. Permainan Classic metal dimainkan kadang dengan Organ. Musiknya dikendalikan olehriff yang lebih sering dimainkan dalam tangga nada minor. Vokalisnya juga terpengaruh oleh Led Zeppelin kecuali Bapak metal Ozzy Osbourne yang dipengaruhi oleh Sirene udara.
underground metal
Tempo lagu sangat cepat yang diusung oleh gitaris yang memainkan gitar rhytm Downstroke pada Thrash metal oleh band-band seperti Metallica, Megadeth, Slayer dan Anthrax yang dijuluki Big Four Of Thrash. Di San Francisco ada Testament dan Exodus di New Jersey ada Overkill dan Sepultura dari Brazil, lalu pada tahun 1990′an, underground ini lebih memasuki ke Extreme metal seperti Black metal yang diprakarsai oleh band-band cadas seperti Venom, Mayhem, Bathory, Mercyull Fate dan Death Metal yang cenderung menggunakan vokal dengan growl rendah dan banyak screamnya berkembang pada 1991 menjadi Scandinavian Death metal oleh Entombed, Dismember, Unleashed, dan At The Gates Melodic Death metal yang berasal dari Gothenburg Swedia lalu berkembang di Finlandia dan Norwegia oleh band-band seperti Arch Enemy, Dark Tranquillity, Disessction. Florida Death metal adalah Turunan jenis musik Thrash metal yang berasal dari band Kreator dan Destruction melahirkan band band asal Florida yang terkesan lebih brutal yang menjadi Techical metal di pioniri oleh Cynic (kemudian menjadi berevolusi menjadi Aghora ), Atheist, Immolation, Death. Progressive Death metal yang mungkin lebih cenderung ke visualisasi dan banyak mengunakan Tradisional pun dimaklumi, Pionirnya adalah Opeth, Pestilence, Death, Novembre dan mungkin Progressive metal oleh Dream Theater.
Perbedaannya dengan Power metal adalah genre ini lebih bersemangat dan vokalis genre ini kebanyakan di pengaruhi oleh Rob Halford dan Bruce Dickison band-band genre ini kebanyakan dari Eropa. Misalnya, Europe (Swedia), Iron Maiden (U.K), Helloween (Jerman). Dan Speed metal dimainkan lebih cepat sangat-sangat cepat dan bertenaga seperti Motorhead (akhir-akhir), Iron Angel, Anthrax.
Karakteristik Death Metal
Sebelum saya masuk ke inti bahasan, saya ingin mengenalkan anda sedikit mengenai genre ini. Secara sederhana, death metal adalah perpaduan antara suara growling yang dalam, gitar yang disetel rendah serta penuh distorsi, bass yang berat, serta drum yang intense dan menderu. Lirik lagu adalah penarik perhatian utama departemen kreatif. Temanya bisa beragam, dari darah dan gore, setan, hingga horor dan filsafat. Struktur musiknya juga variatif, mulai yang simpel dan brutal, hingga yang intense dan teknikal. Growl vokal berbeda-beda, antara lain growl tinggi dan parau, serta growl rendah nan garang. Saking kayanya, orang bisa bilang bahwa death metal itu sekaya kerajaan binatang!
Sejarah Death Metal
Sekarang kita beranjak ke sejarah death metal. Genre ini sendiri memiliki latar belakang yang luas dan warna-warni. Agak sukar bagi saya untuk menjelaskan semua sisi genre hebat ini dalam satu hari. Karena itu di sini saya akan berusaha menunjukkan hal-hal utama saja, dan peristiwa-peristiwa penting yang mewakili inovasi ke depan, dan topik-topik semacam ini. Sekarang silakan anda duduk dengan nyaman karena saya akan segera membawa anda ke suatu perjalanan menyelami death metal.
Death Metal Gelombang Pertama (1983 - 1990)
Death metal dapat dirunut akarnya ke masa keemasan heavy metal di tahun 1980-an. Dari pengaruh hebat yang dibawa band-band thrash metal seperti Slayer dan Kreator, death metal mulai tumbuh semenjak sebagian kecil orang yang tersebar di Amerika mencomot sound thrash metal yang cepat dan agresif milik Slayer dan Kreator lalu menambahkannya dengan ramuan brutal berkadar ekstra. Tidak diketahui dengan pasti band mana yang menjadi penemu pertama death metal namun penelitian telah membawa kita kepada tiga nama kunci ; Death dari Florida (Death aslinya bernama Mantas ketika pertama kali dibentuk), Possessed yang lahir di California, dan Master yang berbasis di Illinois; ketiga band ini sama-sama terbentuk tahun 1983.
Death Metal Death MetalDeath Metal
Sound yang diperkenalkan ketiga band ini adalah drum yang sangat cepat, menderu dan konsisten dengan blast-beat, riff secepat halilintar, dan vokal growl rendah serta parau yang dikombinasikan dengan teriakan tinggi yang memekakkan telinga. Isi liriknya sebagian besar membawa tema gore dan setan. Beberapa event penting terjadi di tahun 80-an. Death memulai terbentuknya scene death metal di Florida, nantinya hal ini berpengaruh terhadap berdirinya dua band inovatif lain di kota yang sama di era 80-an yakni Morbid Angel dan Obituary. Possessed membantu menanamkan tema satanisme sebagai tema lirik utama, serta berpengaruh terhadap berdirinya band-band death metal di California. Master membantu berdirinya scene death metal di North East (Illinois, New York, Pennsylvania, dsb). Di samping tiga inovator tersebut (Death, Possessed, Master), ada beberapa band penting lain yang juga bermunculan di era 80-an yang kelak akan menjadi band death metal yang sangat diperhitungkan. Band-band itu antara lain Morbid Angel, Obituary, Deicide, dan Cannibal Corpse. Kita akan membicarakan band-band itu nanti.
Deat Metal Death Metal
Ciri musik:
1. Growl yang rendah dan parau serta teriakan bernada tinggi.
2. Gitar yang disetel rendah, penuh distorsi.
3. Bass yang gelap dan garang.
4. Drum yang bertempo sangat cepat, blast-beat.
5. Secara keseluruhan, sound-nya sangat dekat dengan sound genre ayahnya, yakni Thrash Metal.
Album penting:
1. Death “Scream Bloody Gore”
2. Possessed “Seven Churches”
3. Master “Master”
4. Obituary “Slowly We Rot”
5. Morbid Angel “Altars Of Madness”
Death Metal Gelombang Kedua (1990 - 1999)
Masa kedua adalah sebuah era di mana death metal benar-benar mulai populer. Banyak hal terjadi di era ini; bermunculannya band-band penting, perubahan dalam sound, dan merebaknya kontroversi di sekitar aliran ini. Pada kenyataannya banyak sekali peristiwa penting terjadi di masa ini, saya akan mencoba memecahnya berdasarkan tahun. Jangan kaget apabila saya mengganti pokok pembicaraan terlalu tiba-tiba.
Pada tahun 1990, Death merilis “Spiritual Healing”, sebuah album dengan tema yang agak lain dibanding tema album death metal saat itu. Di album ini mereka lebih berfokus pada isu sosial dan filosofis, tidak lagi darah dan gore seperti dua album mereka sebelumnya. Deicide merilis album debutnya, “Deicide”. Album ini benar-benar mengangkat satanisme ke tingkat yang sangat ekstrim. Satanisme yang sangat serius, bukan satanisme murahan yang pernah anda temukan dalam album-album Venom.
Yang jelas album ini sangat sukses di kalangan underground, karena musiknya yang catchy dan mengesankan. Di tahun yang sama Cannibal Corpse mengeluarkan album pertamanya, “Eaten Back To Life”. Album ini memperkenalkan sebuah gaya baru dalam growl yang disebut ‘The Cookie Monster’ yang dibawa oleh vokalis mereka, Chris Barnes. Dalam growl gaya ini, suara yang dikeluarkan lebih kasar dan dalam, mirip dengan vokal sebuah tokoh dalam Sesame Street, the Cookie Monster. Dan karena gaya vokal ini mengeluarkan sound yang agresif dan jahat, kata-kata yang diucapkan vokalis menjadi lebih susah ditangkap. Kelak gaya vokal ini akan menjadi penanda utama atau atribut paling mudah dikenal orang saat mereka membicarakan death metal.
Death Metal Death Metal
Sekarang kita masuk ke tahun 1991. Tahun ini menjadi saksi munculnya brutal death metal, yang dimainkan oleh dua inovator utama aliran ini, Suffocation dan Immolation. Genre ini dicirikan oleh growl yang rendah dan ultra-berat, dan penekanan ekstra pada bass, gitar dengan setelan rendah, dan penggunaan bass drum yang lebih intense. Genre ini, meski kelihatannya amat simpel, namun untuk memainkannya membutuhkan ketrampilan teknis dan penguasaan musik yang tinggi. Dua album brutal death metal yang dirilis di tahun ini adalah “Effigy Of The Forgotten” dari Suffocation dan “Dawn Of Possession” milik Immolation.
Death Metal Death Metal
Tahun 1992 tercatat sebagai tahun di mana death metal mulai menunjukkan kesuksesan komersil. Dimulai dengan album masterpiece dari Obituary, “The End Complete”. Album ini terjual 250.000 kopi di seluruh dunia, termasuk salah satu album death metal paling laris sepanjang masa. Ada beberapa faktor yang berperan dalam kesuksesan album ini. Pertama adalah label. Obituary dikontrak oleh Roadrunner Records, sebuah label cukup besar yang menjadi rumah bagi band-band death metal terdahulu. Roadrunner memiliki modal untuk mencetak banyak kopi dan mampu mengedarkannya ke para distributor. Kedua adalah basis penggemar yang luas.
Obituary telah memiliki basis fans yang hebat saat album mereka keluar. Ketiga adalah fakta bahwa di tahun yang sama, Obituary melakukan tur bersama band death metal terkenal lain, Cannibal Corpse. Album sukses lain yang keluar tahun tersebut adalah “Legion” dari Deicide. Album ini juga dirilis oleh Roadrunner Records dan didistribusikan luas ke seluruh belahan dunia. Album paling inovatif pada tahun tersebut adalah “Soul Of A New Machine” dari Fear Factory. Rilisan ini adalah album death metal pertama yang mengenalkan vokal bersih, suatu langkah yang dianggap tabu bertahun-tahun sebelumnya. Terobosan ini akan menjadi jalan bagi banyak band death metal untuk melakukan inovasi mencengangkan dalam aliran ini kemudian.
Death Metal Death Metal
Melangkah ke tahun 1993. Peristiwa paling menonjol di tahun ini adalah rilisan album “Covenant” milik Morbid Angel. Dianggap penting sebab itu adalah album death metal pertama yang dirilis oleh label besar, mencatatkan Morbid Angel sebagai band death metal pertama yang bergabung dengan label besar. Label yang mengontrak mereka adalah Giant Records. Meski tidak tampak seperti label besar namun Giant Records ditopang oleh Warner Brother Records, salah satu label rekaman terbesar di dunia.
Death MetalSekarang saatnya mengoper persneling. Di tahun 1994, Cannibal Corpse merilis “The Bleeding”, album rekaman terakhir mereka bersama vokalis Chris Barnes. Cryptopsy meluncurkan “None So Vile”, salah satu album death metal terbaik yang pernah dihasilkan oleh band Kanada. Di tahun 1995, Suffocation mengeluarkan “Pierced From Within”, yang dengan cepat menjadi album death metal klasik.
Melompat ke tahun 1998, kita akan menemukan band pionir death metal dari Florida, Death, merilis album terakhir mereka “The Sound of Perseverance”. Album ini memperlihatkan puncak pencapaian band ini. Sound mereka bergeser dari death metal menjadi lebih progressive metal. Album ini merangkum teknik perkusi rumit dari sosok terkenal Richard Christy, performa bass luar biasa Scott Clendenin, serta permainan gitar yang kompleks dan dalam oleh duo Shannon Hamm dan Chuck Schuldiner.
Ini adalah album yang benar-benar memberi definisi baru genre death metal. Sama pentingnya dengan “The Sound of Perseverance”, adalah “Gore Metal”, debut album milik Exhumed. Dianggap penting karena album ini juga merekam perkembangan genre musik. Gore Metal berakar dari death metal, namun memiliki sound melodik lebih banyak dan riff yang catchy. Yang jelas, dalam album ini seringkali ada tiga vokalis yang berbeda, seperti Carcass di awal karirnya. Album ini segera menjadi inspirasi ribuan band lain untuk menirunya, dan memainkan jenis musik yang sama. Anyway, ini era yang ekspansif. Karena tak mungkin bagi saya untuk menjelaskan semua peristiwa yang terjadi di era tersebut pada halaman ini, saya akan berhenti di sini.
Death Metal
Ciri Musik:
1. Kemunculan brutal death metal
2. Berkembangnya progressive death metal
3. Membiaknya Gore Metal
Album Penting:
1. Death “The Sound Of Perseverance”
2. Morbid Angel “Covenant”
3. Deicide “Legion”
4. Cannibal Corpse “Eaten Back To Life”
5. Suffocation “Pierced From Within”
6. Immolation “Dawn Of Possession”
7. Exhumed “Gore Metal”
Death Metal Gelombang Ketiga (2000 - sekarang)
Ini adalah gelombang terkini dalam death metal. Di era ini kita bisa melihat bahwa death metal kembali memperoleh popularitasnya kembali di seluruh penjuru dunia. Ide-ide baru tumbuh subur dari dalam bawah tanah. Band-band baru menjejakkan langkah mereka menuju kerajaan baru. Rilisan penting pertama di era ini adalah album Morbid Angel “Gateways to Annihilation” di tahun 2000. Album ini meneruskan pengaruh progressive death metal yang dibawa Death. Album lain yang dirilis di tahun yang sama adalah “Insineratehymn”, sebuah karya yang menancapkan kembali pengaruh Deicide.
Death MetalTragedi menimpa masyarakat death metal pada 2001 dengan kematian Chuck Schuldiner karena kanker otak. Komunitas death metal berduka karena kehilangan salah satu sosok pionir dan pemikir terbaiknya. Melangkah ke 2002, kita menyaksikan lebih ekspansifnya penyebaran gore metal, seiring rilisan kaya inovasi “Mondo Medicale” dari Impaled. Tak dapat dilepaskan dari pengaruh hebat Carcass, Impaled membangun genre gore metal dengan melodi dan kemampuan bermusik yang prima.
Death metal terus berkembang di tahun 2003, saat Exhumed meluncurkan “Anatomy Is Destiny”. Dalam album ini riff menjadi bagian wajib, skill juga makin mendapatkan fokus yang lebih besar, dan pengaruh band-band Swedish death metal makin kentara. Saat ini kita tengah hidup di era gelombang ketiga death metal dan keadaan senantiasa berubah. Kita belum tahu ke mana gelombang ini akan membawa kita, jadi kita tunggu saja.
Who Said Death Metal Is Dead?!
Mendekati akhir dari laporan ini, kita mesti ingat bahwa death metal terus berkembang dalam tempo yang cepat, dan terus berubah seiring waktu. Lima tahun dari sekarang barangkali informasi dalam tulisan ini akan jadi usang! Apabila anda menemukan kekeliruan dalam tulisan ini misalnya informasi yang tak lengkap atau ada peristiwa penting yang terlewatkan, itu semata-mata kelemahan saya dan mohon dimaafkan.
Tapi saya tidak patut khawatir, sebab kita semua memiliki pemikiran yang berbeda-beda, dan niat saya menuliskan laporan ini bukanlah sebagai tugas namun untuk berbagi informasi bagi siapa saja yang ingin mengetahui sedikit tentang genre death metal dan agar yang saya tulis ini menjadi catatan di waktu mendatang.