Senin, 22 Juli 2013

Ini Dia Penyebab Kematian Mendadak di Usia Muda

Zaman dulu, kematian mendadak paling banyak menyerang orang-orang berusia lanjut akibat serangan jantung atau stroke. Namun seiring berkembangnya gaya hidup, kematian mendadak mulai banyak menyerang usia muda. Apa penyebabnya?



Salah satu penyebabnya adalah penyempitan pembuluh darah koroner jantung. Plak yang terbentuk akibat timbunan kolesterol yang terlalu tinggi dalam darah pun disebut-sebut sebagai biang keladinya. Untuk itulah gaya hidup mereka yang berusia produktif perlu diperhatikan.

Kebiasaan seperti merokok, malas berolahraga, membiarkan kadar kolesterol tinggi, serta stres menjadi beberapa faktor risiko yang tidak boleh diabaikan.

"Sebelum sampai pada tahap yang lebih serius, ada baiknya mereka yang masih sehat peduli dengan kondisi kesehatan jantungnya. Sedangkan mereka yang sudah mengetahui, perlu melakukan screening awal," jelas spesialis jantung SHI di SHKJ dr. Antono Sutandar, SpJP, FACC, FSCAI, FAMS, FIHA, seperti rilis yang diterima detikHealth, Senin (22/7/2013).

Lebih jauh, dr. Antono menjelaskan bahwa jantung diumpamakan seperti rumah yang terdiri dari beberapa komponen berbeda. Komponen pertama adalah 'sistem listrik'. Tujuan dari 'sistem listrik' tersebut ialah mengordinasikan bagaimana jantung dapat berfungsi dengan baik.

"Komponen lainnya yang perlu diperhatikan ialah pembuluh darah yang berfungsi memberikan makanan kepada otot jantung. Sedangkan komponen ketiga yaitu struktur jantung, di mana otot katup dan kamar-kamar jantung dievaluasi," lanjut dr. Antono menjelaskan cara jantung berfungsi di tubuh manusia.

dr. Maizul Anwar, SpBTKV, Chairman dan Clinical Leader Siloam Heart Institute (SHI), juga berkata bahwa operasi jantung termasuk dalam layanan jantung yang dibutuhkan masyarakat.

"Sayangnya jumlah operasi jantung di Indonesia baru berkisar antara 4.000 kasus per tahun. Jumlah ini masih tergolong amat sedikit apabila dibandingkan dengan potensi kasus bedah jantung yang berjumlah kurang lebih 20 ribu kasus per tahun," demikian dijelaskan.

Dalam situasi yang sama, pasien yang mesti menjalani operasi jantung, banyak yang memilih melakukan di luar negeri. Diperkirakan sejumlah 2 ribu dari 4 ribu kasus memilih melakukan prosedur operasi di luar negeri.

Ia pun menjelaskan, kondisi ini menggambarkan ketidakpercayaan masyarakat Indonesia terhadap kualitas pelayanan jantung di Indonesia, termasuk dengan ketidakmampuan finansial.

"Kami hadir untuk melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang status sosial maupun ekonominya," ujar dr. Maizul.

Siloam Heart Institute (SHI) yang berpusat di Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ) hadir di Siloam Hospitals Group (SHG) sebagai upaya transformasi kesehatan bagi penderita jantung maupun yang berisiko terkena serangan jantung. SHI siap menjadi pilihan utama untuk pelayanan bedah jantung dan sebagai rumah dedikasi serta rujukan bagi para dokter jantung, perawat serta tenaga medis dari seluruh Indonesia.

Khusus untuk tindakan Coronary Artery Bypass Surgery (CABG) atau yang dikenal sebagai Operasi Jantung Bypass dan pemasangan stent atau ring, SHI menerima pasien ASKES Sosial tanpa iur bayar.

Untuk pasien umum, asuransi dan jaminan perusahaan lainnya, SHI juga mempunyai paket tindakan CABG mulai dari Rp 75 juta termasuk 2 hari perawatan di ICCU dan 5 hari di kamar perawatan kelas 3, jasa tindakan dan obat-obatan selama perawatan. Untuk pemasangan stent atau ring, harga dimulai dengan Rp 35 juta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar