sumber : http://food.detik.com/read/2013/07/09/065025/2296360/900/mana-yang-lebih-sehat-gula-buah-atau-gula-tebu?d991104284top
Secara alami, buah mengandung gula. Komponen yang terdapat dalam gula buahpun sama dengan gula tebu, yakni fruktosa dan glukosa. Dari manapun asalnya, molekul gula memiliki struktur dan komposisi yang sama.
Rasio fruktosa dan glukosa dalam gula buah dan gula tebupun hampir sama. Kebanyakan buah mengandung 40-55% fruktosa, sementara gula tebu 50%. Meski memiliki banyak kemiripan, fruktosa dan glukosa diproses secara berbeda dalam tubuh.
Fruktosa dipecah dalam hati dan tak menaikkan kadar insulin, sedangkan glukosa mulai dipecah di lambung dan memerlukan pelepasan insulin ke aliran darah agar bisa dimetabolisir secara menyeluruh.
Meski komposisi molekul gula buah dan gula tebu sama, kandungan nutrisinya berbeda. Buah mengandung vitamin, antioksidan, dan air, sementara sirup dan dessert yang memakai gula tebu nihil nutrisi. Buah juga cenderung mengandung gula lebih sedikit secara volume.
"Setengah cup stroberi mengandung 3,5 gram gula, sedangkan setengah cup es krim stroberi mengandung 15 gram gula," jelas Joy Dubost, RD, ahli gizi dari Academy of Nutrition and Dietetics kepada Huffington Post (29/06/13).
Selain itu, buah segar juga mengandung banyak serat yang memperlambat pencernaan glukosa dalam tubuh. Karena itu, tak terjadi kenaikan insulin secara cepat yang diikuti penurunan yang mendadak pula seperti saat mengonsumsi cake manis.
Tubuh jadi memiliki lebih banyak waktu menggunakan glukosa sebagai bahan bakar sebelum menyimpannya sebagai lemak. Bahkan, buah kering yang dikenal sangat manispun memiliki semua serat dan nutrisi dari buah segar.
Bagaimanapun juga, Anda perlu mewaspadai buah kering yang diberi tambahan gula. Jangan pula memakannya terlalu banyak hanya karena ukurannya lebih kecil.
Kesimpulannya, Anda tak perlu membatasi makan buah demi mengurangi asupan gula. Gula itu sendiri sebenarnya tak beracun, namun bisa jadi berbahaya jika Anda terlalu banyak mengonsumsinya dari cake, soda, dan makanan manis lainnya.
Secara alami, buah mengandung gula. Komponen yang terdapat dalam gula buahpun sama dengan gula tebu, yakni fruktosa dan glukosa. Dari manapun asalnya, molekul gula memiliki struktur dan komposisi yang sama.
Rasio fruktosa dan glukosa dalam gula buah dan gula tebupun hampir sama. Kebanyakan buah mengandung 40-55% fruktosa, sementara gula tebu 50%. Meski memiliki banyak kemiripan, fruktosa dan glukosa diproses secara berbeda dalam tubuh.
Fruktosa dipecah dalam hati dan tak menaikkan kadar insulin, sedangkan glukosa mulai dipecah di lambung dan memerlukan pelepasan insulin ke aliran darah agar bisa dimetabolisir secara menyeluruh.
Meski komposisi molekul gula buah dan gula tebu sama, kandungan nutrisinya berbeda. Buah mengandung vitamin, antioksidan, dan air, sementara sirup dan dessert yang memakai gula tebu nihil nutrisi. Buah juga cenderung mengandung gula lebih sedikit secara volume.
"Setengah cup stroberi mengandung 3,5 gram gula, sedangkan setengah cup es krim stroberi mengandung 15 gram gula," jelas Joy Dubost, RD, ahli gizi dari Academy of Nutrition and Dietetics kepada Huffington Post (29/06/13).
Selain itu, buah segar juga mengandung banyak serat yang memperlambat pencernaan glukosa dalam tubuh. Karena itu, tak terjadi kenaikan insulin secara cepat yang diikuti penurunan yang mendadak pula seperti saat mengonsumsi cake manis.
Tubuh jadi memiliki lebih banyak waktu menggunakan glukosa sebagai bahan bakar sebelum menyimpannya sebagai lemak. Bahkan, buah kering yang dikenal sangat manispun memiliki semua serat dan nutrisi dari buah segar.
Bagaimanapun juga, Anda perlu mewaspadai buah kering yang diberi tambahan gula. Jangan pula memakannya terlalu banyak hanya karena ukurannya lebih kecil.
Kesimpulannya, Anda tak perlu membatasi makan buah demi mengurangi asupan gula. Gula itu sendiri sebenarnya tak beracun, namun bisa jadi berbahaya jika Anda terlalu banyak mengonsumsinya dari cake, soda, dan makanan manis lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar