Pelatih Benfica, Jorge Jesus, menyesal timnya gagal juara Liga Europa, setelah pada partai final, Rabu atau Kamis (16/5/2013) dini hari WIB, dikalahkan Chelsea 1-2. Menurutnya, harusnya Benfica yang memenangkan laga di Amsterdam ArenA itu.
Pada pertandingan itu, Benfica memang tampil lebih baik, terutama di babak pertama. Benfica lebih banyak mengurung pertahanan Chelsea dan beberapa kali mengancam gawang Petr Cech.
Namun, Chelsea tampil beda di babak kedua dan unggul lebih dulu lewat gol Fernando Torres. Benfica tetap tampil dinamis dan akhirnya menyamakan kedudukan berkat gol Oscar Cardozo dari titik penalti. Namun, gol Branislav Ivanovic yang memanfaatkan tendangan penjuru di masa injury timememastikan kemenangan Chelsea 2-1.
Kekalahan ini terasa menyakitkan, bahkan mengulang rasa yang sama yang dirasakan Benfica, ketika dikalahkan FC Porto di Liga Portugal, Sabtu (11/5/2013) lalu. Sempat unggul 1-0, Porto bangkit dan akhirnya menang 2-1. Gol terakhir Porto tercipta di masa injury time. Akibat hasil itu, Benfica turun ke urutan kedua klasemen Liga Portugal, sedangkan Porto menggeser dan memimpin klasemen dengan nilai 75, unggul 1 poin dari Benfica.
Sementara itu, Liga Portugal hanya tersisa satu pertandingan. Maka, Benfica harus menang di laga terakhir dan berharap Porto kalah atau seri agar bisa juara.
"Chelsea bangkit dengan cara yang sama seperti yang dilakukan porto. Kami kebobolan lewat set piece saat laga hampir selesai," sesal Jesus.
"Setelah kami menyamakan kedudukan (lawan Chelsea), kami masih membuat beberapa peluang yang tak bisa kami maksimalkan. Kami bermain dengan sangat bagus. Tapi, sepak bola menghukum kami. Harusnya kamilah pemenangnya," katanya