Berawal dari publikasi yang ramai kemudian diliputi rasa penasaran dan ingin tahu,
biasanya anak atau remaja akan mencoba mencari tahu sesuatu hal yang dianggapnya baru dan menarik seperti nonton video porno.Seperti kejadian hebohnya video panas baru baru ini baik di berbagai media maupun pembicaraan dari mulut ke mulut, yang membuat siapapun menjadi penasaran termasuk anak-anak dan remaja.
Wajar jika orangtua dan khalayak pendidik ketar-ketir lantaran khawatir anak-anak ikut-ikutan mencari tahu dan melihat video tersebut, kemudian terkena dampak negatifnya.
Padahal pemberian larangan terhadap si anak tanpa adanya penjelasan mengenai larangan tersebut merupakan cara yang kurang tepat. Karena anak akan mencari tahu sendiri dari sumber yang bisa saja justru menjerumuskannya pada hal yang tidak baik.
"Awalnya hanya ingin tahu, tapi kalau saat pertama kali nonton itu dirasa 'seru' bagi si anak, ada kemungkinan akan diulangi lagi nontonnya dan lama-lama bisa jadi keterusan," kata Andayani Ramelan, Psi, dosen Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul Jakarta, Selasa (22/6/2010).
Ada baiknya, orangtua mencari referensi mengenai cara-cara penyampaian dan menjelaskan sebab-akibatnya dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak.
Berikut tips agar anak tak penasaran pada video porno:
1. Beri pemahaman, bukan paksaan.
Hindari penggunaan kata 'jangan', apalagi dengan artikulasi yang keras dalam mengungkapkannya. Daripada mengatakan 'Kamu nggak boleh nonton video porno!', lebih baik jelaskan padanya kenapa ia tidak boleh menonton dan jelaskan dampaknya. Karena pendidikan sex bukan hanya sekedar tentang hubungan badan, namun banyak hal yang harus diketahui para orang tua, mulai dari etika dalam pergaulan, anatomi tubuh maupun alat2 reproduksi hingga menjelaskan tentang tanggungjawab bahaya dan resiko yang harus dihadapi.
2. Beri pengertian tentang hubungan seksual, namun tidak perlu memberitahu secara detail.
Katakan kalau 'Hubungan seksual itu hanya boleh dilakukan oleh sepasang suami & istri yang sah menurut agama dan negara'.
3. Kaitkan dengan pendidikan moral dan agama.
Katakan kalau hubungan seksual tanpa ikatan pernikahan itu tidak benar dan akan mendapat dosa. misalkan katakan padanya, 'Tuhan tidak suka orang yang menonton video porno lho...'
4. Beri tahu sebab-akibat apabila perbuatan itu dilakukan.
Jelaskan kalau perbuatan itu akan membuat malu dirinya, keluarga dan orang-orang di sekitarnya.
5. Ajak anak untuk berkomunikasi, tanyakan pada anak mengenai pandangan dan pendapatnya.
Lihat reaksi anak, apakah anak sudah menangkap maksud pembicaraan atau belum.
6. Perhatikan kegiatan anak selama ia masih berada dalam jangkauan orangtua.
7.Ingatkan & bimbing anak dengan kasih sayang untuk mendekatkan diri pada Tuhan YME.
biasanya anak atau remaja akan mencoba mencari tahu sesuatu hal yang dianggapnya baru dan menarik seperti nonton video porno.Seperti kejadian hebohnya video panas baru baru ini baik di berbagai media maupun pembicaraan dari mulut ke mulut, yang membuat siapapun menjadi penasaran termasuk anak-anak dan remaja.
Wajar jika orangtua dan khalayak pendidik ketar-ketir lantaran khawatir anak-anak ikut-ikutan mencari tahu dan melihat video tersebut, kemudian terkena dampak negatifnya.
Padahal pemberian larangan terhadap si anak tanpa adanya penjelasan mengenai larangan tersebut merupakan cara yang kurang tepat. Karena anak akan mencari tahu sendiri dari sumber yang bisa saja justru menjerumuskannya pada hal yang tidak baik.
"Awalnya hanya ingin tahu, tapi kalau saat pertama kali nonton itu dirasa 'seru' bagi si anak, ada kemungkinan akan diulangi lagi nontonnya dan lama-lama bisa jadi keterusan," kata Andayani Ramelan, Psi, dosen Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul Jakarta, Selasa (22/6/2010).
Ada baiknya, orangtua mencari referensi mengenai cara-cara penyampaian dan menjelaskan sebab-akibatnya dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak.
Berikut tips agar anak tak penasaran pada video porno:
1. Beri pemahaman, bukan paksaan.
Hindari penggunaan kata 'jangan', apalagi dengan artikulasi yang keras dalam mengungkapkannya. Daripada mengatakan 'Kamu nggak boleh nonton video porno!', lebih baik jelaskan padanya kenapa ia tidak boleh menonton dan jelaskan dampaknya. Karena pendidikan sex bukan hanya sekedar tentang hubungan badan, namun banyak hal yang harus diketahui para orang tua, mulai dari etika dalam pergaulan, anatomi tubuh maupun alat2 reproduksi hingga menjelaskan tentang tanggungjawab bahaya dan resiko yang harus dihadapi.
2. Beri pengertian tentang hubungan seksual, namun tidak perlu memberitahu secara detail.
Katakan kalau 'Hubungan seksual itu hanya boleh dilakukan oleh sepasang suami & istri yang sah menurut agama dan negara'.
3. Kaitkan dengan pendidikan moral dan agama.
Katakan kalau hubungan seksual tanpa ikatan pernikahan itu tidak benar dan akan mendapat dosa. misalkan katakan padanya, 'Tuhan tidak suka orang yang menonton video porno lho...'
4. Beri tahu sebab-akibat apabila perbuatan itu dilakukan.
Jelaskan kalau perbuatan itu akan membuat malu dirinya, keluarga dan orang-orang di sekitarnya.
5. Ajak anak untuk berkomunikasi, tanyakan pada anak mengenai pandangan dan pendapatnya.
Lihat reaksi anak, apakah anak sudah menangkap maksud pembicaraan atau belum.
6. Perhatikan kegiatan anak selama ia masih berada dalam jangkauan orangtua.
7.Ingatkan & bimbing anak dengan kasih sayang untuk mendekatkan diri pada Tuhan YME.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar